APBN KITA

Realisasi PNBP Lampaui Target Per September 2021, Ini Alasannya

Dian Kurniati | Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:30 WIB
Realisasi PNBP Lampaui Target Per September 2021, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam APBN Kita. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga September 2021 sudah tembus Rp320,8 triliun. Angka tersebut setara 107,6% dari target pemerintah, Rp298,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut juga mencatatkan pertumbuhan 22,5% secara tahunan. Kinerja positif tersebut, menurutnya, utamanya didorong kenaikan pendapatan dari sumber daya alam (SDA).

"Ini sudah di atas target, 107,6% dari target APBN. Dominasinya adalah pendapatan dari SDA, migas, dan nonmigas," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/10/2021).

Baca Juga:
Apa Itu Simbara?

Sri Mulyani mengatakan realisasi pendapatan SDA migas sudah mencapai 82,7% dari target APBN, dengan pertumbuhan 16,4%. Kenaikan pendapatan SDA migas terutama ditopang kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam 10 bulan terakhir.

Kemudian, pendapatan SDA nonmigas sudah mencapai 119,8% dari target APBN dengan pertumbuhan 78,3%. Hal itu disebabkan kenaikan harga komoditas seperti batu bara, emas, perak, tembaga, timah, dan nikel.

Capaian pendapatan SDA nonmigas juga didukung kenaikan sektor kehutanan dan panas bumi dengan meningkatnya produksi kayu, pembiayaan piutang PNBP penggunaan kawasan hutan, serta kenaikan pendapatan pengusahaan panas bumi.

Baca Juga:
8 Program Hasil Terbaik Cepat Prabowo-Gibran

Untuk pendapatan kekayaan negara dipisahkan, realisasinya mencapai 112,9% dari target. Sedangkan pada pendapatan PNBP lainnya, realisasinya sudah mencapai 93,2% dari target.

Adapun pada pendapatan BLU, Sri Mulyani menyebut realisasinya sudah mencapai 157,7% dari target dengan pertumbuhan 94,0%. Menurutnya, hal itu terjadi karena kenaikan pendapatan dari pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit yang tumbuh 397,9%.

"Namun, untuk layanan pendidikan juga ada kontribusinya, maupun di bidang jasa penyelenggaraan komunikasi," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:30 WIB INFOGRAFIS

8 Program Hasil Terbaik Cepat Prabowo-Gibran

Jumat, 18 Oktober 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Dewan Pakar Prabowo Sebut Pembentukan BPN Kemungkinan Tertunda

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:00 WIB KAMUS PERPAJAKAN

Apa Itu Collecting Agent dalam Penerimaan Negara?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN