REALISASI INVESTASI

Realisasi Investasi Capai Rp 1.053 Triliun, Serap 1,36 Juta Pekerja

Muhamad Wildan | Jumat, 20 Oktober 2023 | 12:15 WIB
Realisasi Investasi Capai Rp 1.053 Triliun, Serap 1,36 Juta Pekerja

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi pada Januari hingga September 2023 sudah mencapai Rp1.053,1 triliun, atau 75,2% dari target 2023 senilai Rp1.400 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi penanaman modal sampai dengan kuartal III/2023 tersebut telah membuka lapangan kerja hingga 1,36 juta orang.

"Kami telah minta investor agar ada yang padat karya dan ada yang berbasis teknologi tingkat tinggi. Yang padat karya kami minta untuk merekrut pekerja sehingga daya beli masyarakat bisa tercapai," katanya, Jumat (20/10/2023).

Baca Juga:
Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Bahlil menuturkan tren penyerapan tenaga kerja Indonesia terus meningkat. Pada kuartal IV/2022, penyerapan tenaga kerja Indonesia tercatat 339.879 tenaga kerja. Pada kuartal III/2023, jumlahnya naik menjadi 516.467 tenaga kerja.

"Kami mendorong padat karya. Di tengah dunia industrialisasi, kami harus mengombinasikan antara proyek padat modal dan yang berbasis teknologi dengan bagaimana kita switch sebagian untuk menjadi padat karya," tutur Bahlil.

Secara umum, realisasi investasi hingga September 2023 terdiri dari penanaman modal asing senilai Rp559,6 triliun dan penanaman modal dalam negeri senilai Rp493,5 triliun.

Baca Juga:
Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Mayoritas investasi direalisasikan di luar Jawa dengan nilai mencapai Rp545,8 triliun, sedangkan realisasi investasi di Jawa mencapai Rp507,3 triliun.

Secara sektoral, realisasi penanaman modal pada sektor industri logam dasar dan barang logam mencapai Rp146 triliun. Sementara itu, investasi pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp120 triliun.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi penanaman modal pada sektor pertambangan hingga September 2023 senilai Rp113,3 triliun. Adapun sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencapai Rp83,7 triliun. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China