JAKARTA, DDTCNews – Berbeda dengan kebiasaan yang ada, selama momen puasa dan Lebaran Juni 2017 ini terdapat 3 kota yang mengalami deflasi, yaitu Pematang Siantar, Sumatra Utara (0,07%), Singaraja, Bali (0,64%), dan Denpasar, Bali (0,01%).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan dari 82 kota di Indonesia yang data inflasinya direkam, hanya 3 kota itulah yang mengalami deflasi. Secara keseluruhan, rata-rata laju inflasi bulanan Juni di 82 kota itu mencapai 0,69%.
“BPS mendata inflasi tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Sukabumi sebesar 1,02%. Sementara, inflasi terendah terjadi di Semarang dan Malang yang berkisar 0,37%. Namun, deflasi justru sama sekali tidak terjadi di Pulau Jawa,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/7).
Adapun, inflasi tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,83%, dan terendah di Pekanbaru yang hanya sekitar 0,15%. Untuk luar Pulau Jawa, laju inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48%, dan inflasi terendah di Kota Merauke sebesar 0,12%.
Tidak seperti biasanya, inflasi pada momen puasa dan Lebaran ini terutama disebabkan kenaikan tarif listrik yang diikuti air PAM, bukan oleh kenaikan harga pangan. Selain tarif listrik, komoditas yang juga memicu inflasi adalah tarif angkutan udara dan angkutan antarkota.
Kontribusi inflasi barang yang diatur pemerintah—termasuk harga listrik dan air PAM—mencapai 2,1% dengan andil 0,42%, sekitar dua kali lipat dari laju inflasi pangan bergejolak yang mencapai 0,65% tetapi dengan andil yang jauh lebih kecil, 0,12%.
Adapun, inflasi inti—yang mencerminkan faktor fundamental terutama supply dan demand—tercatat sebesar 0,26% dengan andil 0,15%. Secara keseluruhan, inflasi tahunan Juni mencapai 4,37% dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,38%. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.