BADAN PUSAT STATISTIK

Produksi Minim, Harga Cabai Terus Meroket

Muhamad Wildan | Senin, 11 Desember 2023 | 17:09 WIB
Produksi Minim, Harga Cabai Terus Meroket

Pedagang dan pembeli bertransaksi jual beli cabai di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (1/12/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,38 persen pada November 2023 jika dibanding bulan sebelumnya yang dipicu oleh beberapa komoditas seperti cabai merah, cabai rawit dan dan bawang merah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga aneka cabai masih terus meroket dan belum menunjukkan adanya tanda-tanda akan melandai.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama Desember 2023 sudah mencapai Rp73.041 per kilogram, naik 15,82% bila dibandingkan dengan rata-rata harga November.

"Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga cabai merah itu mencapai 347 kabupaten/kota," ujar Amalia, Senin (11/12/2023).

Baca Juga:
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Adapun rata-rata harga cabai rawit pada pekan pertama Desember 2023 sudah mencapai Rp89.646 per kilogram, naik 14,59% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Cabai rawit tercatat naik harga di 300 kabupaten/kota.

Bila ditilik lebih lanjut, BPS mencatat cabai merah dan cabai rawit memang bukanlah komoditas yang banyak diusahakan oleh para petani. Oleh karena itu, suplai cabai tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi sehingga harganya rentan naik.

"[Cabai] tidak masuk dalam 10 komoditas yang banyak diusahakan. Oleh sebab itu, dari sisi suplai memang rentan karena tidak banyak yang mengusahakan," ujar Amalia.

Baca Juga:
Klaim Airlangga Soal Inflasi Rendah: Berdampak Bagus untuk Ekonomi

BPS mencatat dari total 29,36 juta unit usaha pertanian di Indonesia, hanya ada 489.579 unit usaha pertanian yang mengusahakan cabai merah. Dengan demikian, hanya ada 1,67% dari total petani di Indonesia yang mengusahakan cabai merah.

Selanjutnya, BPS mencatat hanya ada 1,22 juta unit usaha pertanian yang mengusahakan cabai rawit. "Hanya 4,18% terhadap total unit usaha pertanian," ujar Amalia. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Klaim Airlangga Soal Inflasi Rendah: Berdampak Bagus untuk Ekonomi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Mendag: Harga Pangan Terlalu Rendah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:39 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Indonesia Deflasi 5 Bulan, Pemerintah Klaim Daya Beli Tetap Kuat

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN