PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Desember 2024 0,44%, Didorong Harga Telur Ayam dan Cabai Merah

Dian Kurniati | Kamis, 02 Januari 2025 | 13:11 WIB
Inflasi Desember 2024 0,44%, Didorong Harga Telur Ayam dan Cabai Merah

Paparan BPS mengenai inflasi Desember 2024.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi pada Desember 2024 sebesar 0,44% secara bulanan. Dengan begitu, tingkat inflasi secara tahunan dan year to date sepanjang 2024 adalah 1,57%.

Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dari November 2024 dan Desember 2023," sebut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismarti dalam keterangan pers, Kamis (2/1/2025).

Kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan tingkat inflasi 1,33% dan memberikan andil 0,38%. Pada kelompok tersebut, komoditas yang dominan mendongkrak inflasi adalah telur ayam ras dan cabai merah. Masing-masing komoditas memberikan andil inflasi 0,06%.

Baca Juga:
Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Selain itu, komoditas yang juga memberikan andil inflasi adalah ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng dengan andil inflasi 0,03%. Kemudian, ada bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras dengan andil inflasi 0,01%.

Secara umum, ada beberapa peristiwa yang ikut memengaruhi gejolak inflasi sepanjang 2024. Pertama, perkembangan harga komoditas di pasar internasional, terutama harga minyak kelapa sawit dan kopi.

Kedua, penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang dilakukan pemerintah pada awal Januari 2024 berdasarkan PMK 191/2022.

Baca Juga:
Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Ketiga, ketetapan DMO minyak goreng seluruhnya dalam bentuk Minyakita sesuai dengan Permendag 18/2024. Dengan demikian, tidak ada lagi DMO dalam wujud minyak goreng curah. Kemudian, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah juga tidak lagi diatur pemerintah.

Keempat, pemerintah menurunkan harga tiket pesawat domestik untuk periode libur Natal dan tahun baru.

Kelima, PT Pertamina (persero) beberapa kali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi, mengacu pada harga minyak mentah dunia.

Keenam, BMKG mencatat puncak musim kemarau pada Juli-Agustus 2024. Hal ini turut memengaruhi produksi tanaman pangan dan hortikultura sepanjang 2024. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods

Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab