PEREKONOMIAN INDONESIA

Normalisasi Harga Pangan Diklaim Jadi Sebab Rendahnya Inflasi 2024

Muhamad Wildan | Sabtu, 04 Januari 2025 | 12:30 WIB
Normalisasi Harga Pangan Diklaim Jadi Sebab Rendahnya Inflasi 2024

Pedagang menata bawang merah di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (3/1/2025). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat inflasi 2024 terjaga pada level 1,57% berkat harga pangan yang sudah turun ke level normal.

Inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food pada akhir tahun ini tercatat hanya sebesar 0,12%, jauh lebih rendah bila dibandingkan inflasi volatile food pada akhir tahun lalu yang mencapai 6,73%.

"Terkendalinya harga pangan didukung oleh stok yang melimpah, cuaca yang kondusif, dan sinergi kebijakan pengendalian inflasi pangan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, dikutip Sabtu (4/1/2025).

Baca Juga:
Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Terkendalinya inflasi 2025 tidak terlepas dari komitmen tim pengendali inflasi pusat dan daerah (TPIP/TPID) dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga barang pada hari besar keagamaan nasional.

Inflasi inti pada 2024 tercatat mencapai 2,26%. Laju inflasi inti tersebut ditopang oleh penguatan pada kelompok penyediaan makanan minuman, pakaian dan alas kaki, dan perawatan pribadi. "Menguatnya inflasi inti didukung oleh berbagai kebijakan insentif fiskal dan penguatan daya beli," kata Febrio.

Penguatan daya beli ditunjukkan oleh indek penjualan ritel yang secara tahunan naik 1,7% pada November 2024 dan indeks keyakinan konsumen yang naik dari 121,1 pada Oktober 2024 menjadi 125,9 pada November 2024.

Baca Juga:
Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Terakhir, inflasi komponen harga diatur pemerintah atau administered prices tercatat hanya sebesar 0,56%, lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi administered prices pada tahun sebelumnya yang mencapai 1,72%.

"Terkendalinya inflasi diatur pemerintah didukung oleh kebijakan harga energi yang cukup stabil dan penurunan tarif transportasi udara pada masa libur Natal dan tahun baru yang berkontribusi pada terjadinya deflasi transportasi secara bulanan," kata Febrio. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko