KEBIJAKAN EKONOMI

Presiden Jokowi: Pendapatan Per Kapita Kita Tembus US$23 Ribu Kalau..

Redaksi DDTCNews | Selasa, 26 November 2019 | 15:21 WIB
Presiden Jokowi: Pendapatan Per Kapita Kita Tembus US$23 Ribu Kalau..

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri berfoto bersama 22 peneliti muda Indonesia di Korsel, di Lotte Hotel, Busan, Senin (25/11). (Foto: Setkab)

BUSAN, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keyakinannya terhadap kalkulasi Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan McKenzie, bahwa Indonesia akan masuk ke 4 besar dunia ekonomi terkuat di dunia.

“Saya meyakini itu akan mencapai titik itu. Perkiraan income per kapita kita US$23 ribu sampai US$29 ribu per tahun. Kalau sekarang upah minimum kita baru Rp2 juta-Rp3 juta. Nantinya Rp23 juta per bulan,” kata Presiden saat bertemu peneliti Indonesia di Korea Selatan, di Busan, Senin (25/11).

Menurut Presiden Jokowi, lompatan yang sangat besar itu akan terjadi apabila langkah-langkah besar dan pekerjaan-pekerjaan besar menuju pencapaian tersebut dapat dilalui dengan tahapan-tahapan yang benar tanpa ada gangguan turbulensi politik.

Baca Juga:
Presiden Korsel Jaring Dukungan Penghapusan PPh Investasi Keuangan

“Jangan sampai stabilitas politik, stabilitas keamanan itu ada seperti ini terus. Seolah-olah perhitungan itu tidak akan meleset karena yang menghitung bukan saya pribadi dan tentu saja tantangan-tantangan kita besar sekali,” terang Presiden.

Ia menyebutkan, Indonesia masih bisa bertahan dari gejolak ekonomi global saat ini. Pertumbuhan ekonominya masih bertahan di atas 5%. Kalau angka itu terus bisa dipertahankan, Presiden meyakini, negara lain bisa melirik Indonesia, mengalkulasi Indonesia dan akhirnya timbul kepercayaan.

“Itulah yang kita tunggu-tunggu sebetulnya sehingga harus mudah mengalir, foreign direct investment juga terus itulah nanti kita harapkan bisa mempercepat, bisa maju lebih depan lagi, kita bisa ke 4 besar ekonomi dunia,” tutur Presiden Jokowi.

Baca Juga:
Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

Presiden meyakini para peneliti Indonesia di Korsel akan menjadi contoh kepemimpinan, dan tidak hanya di bidang riset. Mungkin nanti, seperti dilansir laman setkab.go.id, akan muncul industri yang sekarang belum bisa ditebak, tetapi muncul dari periset-periset Indonesia sekarang ini.

“Kita tahu sekarang kita sudah masuk misalnya dalam bidang energi ke B20, sebentar lagi masuk B30. Ini betul-betul sangat mengurangi, sangat mengurangi impor minyak dan ketergantungan kita pada impor, selama di dalam negeri bisa kita gunakan dengan baik,” tutur Presiden.

Ia menambahkan kalau Indonesia sudah bisa melakukan gasifikasi, LPG bisa masuk dari bahan-bahan pembuat kain, kemudian batu bara bisa untuk petrochemical, lalu nikel untuk baterai lithium, Indonesia akan siap berinovasi misalnya dengan membangun mobil listrik. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 18:30 WIB KOREA SELATAN

Presiden Korsel Jaring Dukungan Penghapusan PPh Investasi Keuangan

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

Rabu, 09 Oktober 2024 | 10:45 WIB KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Jokowi Tetapkan 2 KEK Baru di BSD Kabupaten Tangerang dan Batam

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja