SAMARINDA, DDTCNews – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda per triwulan I 2017 mencapai 20% dari target senilai Rp424,32 miliar. Kontribusi penerimaan dari pajak penerangan jalan (PPJ) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) menduduki peringkat tertinggi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda Hermanus Barus mengatakan pencapaian PAD pada triwulan I ini lebih tinggi 5% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sekitar 15% dari target yang ditetapkan.
"PAD sudah cukup bagus dan kami tetap berusaha untuk memenuhi targetnya. PPJ dan BPHTB berperan tinggi dalam pencapaian PAD Kota Samarinda," katanya di Samarinda, Kamis (13/4).
Hermanus menjelaskan sumber PAD Samarinda terdiri atas 11 jenis pajak daerah. Kontribusi tertinggi diperoleh dari PPJ yang mencapai Rp22,5 miliar atau sekitar 24,62% dari target senilai Rp91,5 miliar.
Sedangkan BPHTB menduduki peringkat kedua tertinggi. BPHTB per triwulan I tahun 2017 sudah sekitar 30% dari target. Menurut Hermanus, tingginya pencapaian BPHTB disebabkan karena besarnya jumlah transaksi penjualan properti belakangan ini.
Kabid Perencanaan Bapenda Samarinda Aji Danny menambagkan PAD dari sektor PPJ setiap tahunnya selalu terpenuhi. Hal ini dipengaruhi oleh penetapan target PAD sektor PPJ yang diproyeksikan dari data yang dimiliki oleh PLN.
"Kami selalu berkoordinasi dengan PLN untuk meminta prediksi pertumbuhan pelanggan setiap tahunnya. Mereka kan sudah menerima permohonan pemasangan baru. Dari data itu biasanya akan kita dapatkan angkanya sekian," ucapnya.
Di sisi lain, seperti dilansir kliksamarinda.com, angka tersebut ternyata masih belum mampu mendongkrak capaian PAD pada triwulan pertama tahun 2017. Danny menegaskan realisasi PAD hingga akhir bulan Maret setiap tahunnya seharusnya mencapai 25% dari target.
"Meski meleset, realisasi PAD tidak jauh target. Semoga hal ini bisa menjadi tren positif ke depannya," sebutnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.