KP2KP NANGA PINOH

PKP Ini Ditagih Tunggakan Pajak Padahal Taat Lapor SPT Masa, Kok Bisa?

Redaksi DDTCNews | Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00 WIB
PKP Ini Ditagih Tunggakan Pajak Padahal Taat Lapor SPT Masa, Kok Bisa?

Ilustrasi.

MELAWI, DDTCNews - Seorang wajib pajak yang berstatus pengusaha kena pajak (PKP) berkunjung ke KP2KP Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat.

Kepada petugas pajak, dia mengeluhkan surat tagihan pajak (STP) yang diterimanya meski dirinya sudah secara taat melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) masa PPN. STP tersebut menyebutkan ada tunggakan pajak yang perlu dibayarkan.

"Padahal saya sudah lapor SPT masa PPN tiap bulan. Tapi kok bisa ada tunggakan PPN ya?" tanya wajib pajak tersebut dilansir pajak.go.id, dikutip pada Senin (7/10/2024).

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Merespons laporan wajib pajak tersebut, petugas KP2KP Nanga Pinoh memeriksa data perpajakan yang tersimpan. Petugas pun membenarkan bahwa laporan SPT Masa PPN sudah diterima. Hanya saja, ternyata ditemukan fakta bahwa pelaporan SPT masa PPN yang disampaikan mengalami keterlambatan.

Wajib pajak yang bersangkutan diketahui terlambat dalam melaporkan SPT masa PPN dari Januari hingga Juli 2023. Hal itu lah yang memunculkan sanksi administrasi atas keterlambatan pelaporan SPT masa PPN.

Petugas KP2KP Nanga Pinoh lantas mencetak data tunggakan dan menyerahkannya kepada wajib pajak sembari menjelaskan alasan timbulnya tunggakan pajak PPN.

Baca Juga:
Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

“Tunggakan ini muncul karena ada keterlambatan pelaporan pajak. Jadi meskipun sudah lapor tapi apabila terlambat tetap kena denda, Pak," jelas petugas kepada wajib pajak saat sesi konsultasi berlangsung.

Petugas pelayanan juga menjelaskan bahwa jatuh tempo pelaporan SPT masa PPN yang harus dilakukan oleh wajib pajak adalah paling lambat setiap akhir bulan berikutnya dari masa pajak yang mau dilaporkan. Petugas juga menyarankan wajib pajak untuk membuat kode billing agar wajib pajak dapat melunasi tunggakan pajak.

Sementara pembayaran pajaknya, perlu dilakukan paling lambat akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan sebelum SPT Masa PPN disampaikan.

Petugas Pelayanan KP2KP Nanga Pinoh berharap agar makin banyak wajib pajak yang dapat mengetahui konsekuensi apabila terlambat atau tidak melakukan pelaporan SPT masa PPN, sehingga kedepannya wajib pajak dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan lebih baik lagi. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

muhammad dahry 08 Oktober 2024 | 13:07 WIB

Saya juga heran dengan sistim perpajakan Indonesia,terlambat lapor pajak kena denda 500 ribu, walaupun nihil,SPT tahunan denda 1 juta,

Ronald S 08 Oktober 2024 | 11:33 WIB

Paling lambat tgl 7 bulan berikutnya untuk lapor bukan akhir bulan

Arif 08 Oktober 2024 | 09:20 WIB

Enaknya berburu di kebun binatang, tinggal tungguin depan pintu kandang, kalau ada yg terlambat masuk tinggal catat & hitung sanksi dendanya, sdh masuk tapi kaki sebelah msh diluar pada saat deadline, tinggal hitung secara proporsional dg norma yg berlaku. Sementara ayam, tikus & anjing yg tinggal diluar kandang begitu menikmati hidupnya tanpa kewajiban lapor & absensi. Ada juga yg mengaku & dianggap warga kandang hanya karena punya seragam untuk upacara, soal laporan & absensi mereka tdk pernah sama sekali, mereka beranggapan kalau sekali saja absen maka akan "dipantau" terus, makanya tdk usah absen sekalian, yg penting msh bisa hidup, foya2, merdeka...mati masuk surga 🤣🤣🤣

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 10:43 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Catat! Hari Ini Batas Permohonan SKB PPN yang Dimanfaatkan untuk 2024

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:07 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Coretax Berlaku 2025, DJP Online Tetap Bisa Digunakan Sementara

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP