MAKASSAR, DDTCNews – Realisasi penerimaan asli daerah (PAD) Kota Makassar belum menunjukkan peningkatan. Hingga berakhirnya semester I tahun ini, PAD baru menyentuh angka Rp317 miliar atau hanya 26,43% dari target sebesar Rp1,7 triliun.
Sekretaris Daerah Kota Makassar Ibrahim Saleh mengatakan kondisi ini menyita perhatian Pemerintah Kota Makassar karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di tahun berikutnya terancam dipangkas.
“Ini yang akan kita bahas Sabtu nanti di Rakorsus (Rapat Koordinasi Khusus). Karena kalau pencapaian PAD tidak capai target, bisa saja di APBD-P nanti anggaran kita dipotong,” ujar Ibrahim.
Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Makassar memiliki target pencapaian penerimaan sebanyak 70%-80% hingga bulan Agustus. Ibrahim pun sangsi target penerimaan tersebut dapat tercapai.
“Selama ini, realisasi PAD memang menjadi penilaian bagi kinerja aparatur daerah. Maka dari itu pemerintah daerah harus terus berusaha memaksimalkan pendapatannya,” ujarnya.
Masih menurut Ibrahim, dilansir dari pojoksulsel.com, capaian PAD tahun ini memang terbilang rendah jika dibandingkan PAD tahun lalu. Penurunan PAD ini terjadi karena belum maksimalnya electronic tax (e-Tax) atau pajak elektronik untuk penarikan pajak hotel dan restoran di Makassar.
“Dispenda perlu menindak tegas karena banyak alat yang digunakan di masing-masing hotel dan restoran tidak tertib,” tambahnya.
Sistem online untuk pajak daerah memang mulai diterapkan Kota Makassar tahun ini. Sistem ini digunakan untuk menjaring pajak hotel, restoran, hiburan dan parkir. “Dengan begini Dispenda dapat memonitor pergerakan penerimaan pajak dan pengawasannya,” pungkas Ibrahim. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.