INDIA

Penurunan Tarif Pajak Kendaraan Listrik Diharapkan Muncul Pekan Ini

Redaksi DDTCNews | Senin, 22 Juli 2019 | 15:18 WIB
Penurunan Tarif Pajak Kendaraan Listrik Diharapkan Muncul Pekan Ini

Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman. 

JAKARTA, DDTCNews – Pertemuan Dewan Goods and Service Tax (GST) pada 25 Juli 2019 diharapkan sudah memberikan keputusan tentang penurunan pajak kendaraan listrik (electronic vehicle/EV).

Kementerian Keuangan mengatakan pertemuan ke-36 Dewan GST pada 25 Juli 2019 akan dilaksanakan lewat konferensi video. Selain pajak EV, keputusan pajak dalam sistem pembangkit tenaga surya dan proyek turbin angin juga diharapkan selesai.

“Dewan GST, yang diketuai oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman, akan bertemu pada 25 Juli dan memutuskan penurunan tarif pajak untuk EV,” demikian informasi yang dikutip pada Senin (22/7/2019).

Baca Juga:
Insentif Cuma untuk Mobil Listrik dan Hybrid, Ternyata Ini Alasannya

Setelah pertemuan 21 Juni lalu, ada masalah yang berkaitan dengan konsesi GST pada EV, pengisi daya, dan penggunaan EV. Dewan merekomendasikan agar masalah tersebut diperinci dan dibawa ke pertemuan dewan berikutnya.

Jika tingkat tarif GST jadi diturunkan, industri EV akan kembali mendapatkan insentif. Sebelumnya, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan akan membuat EV lebih terjangkau bagi konsumen.

Pemerintah akan memberikan pengurangan pajak penghasilan tambahan sebesar 1,5 lakh rupee (sekitar Rp 30 juta) terhadap bunga yang dibayarkan atas pinjaman yang diambil masyarakat untuk pembelian EV.

Baca Juga:
Insentif Pajak Disebut Efektif Dorong Publik Pakai Kendaraan Listrik

Pertemuan Dewan GST juga akan membahas masalah yang berkaitan dengan struktur pajak sistem pembangkit tenaga surya dan turbin angin. Apalagi, industri tenaga surya berusaha untuk menetapkan rasio yang berbeda untuk memisahkan barang dan jasa untuk penerapan GST.

Sejak awal tahun ini, pemerintah berencana memajaki proyek tenaga surya, dengan memperlakukan 70% dari nilai kontrak sebagai barang kena pajak sebesar 5%. Sekitar 30% sisanya dperlakukan sebagai jasa kena pajak 18%.

Seperti dilansir thehindubusinessline.com, pertemuan dewan minggu ini diharapkan mempertimbangkan rekomendasi proposal untuk pemangkasan tarif pada EV menjadi 5% dari 12% dan tarif pada pengisi daya menjadi 5% dari 18%. (MG-dnl/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 20 Desember 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Insentif Cuma untuk Mobil Listrik dan Hybrid, Ternyata Ini Alasannya

Senin, 02 Desember 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Insentif Pajak Disebut Efektif Dorong Publik Pakai Kendaraan Listrik

Senin, 25 November 2024 | 10:37 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jaga Kinerja Sektor Otomotif, Pemerintah Siapkan Lagi Insentif Pajak

Sabtu, 23 November 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

BKPM Ubah Aturan Insentif Perpajakan untuk Mobil Listrik Pelaku Usaha

BERITA PILIHAN
Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Tersangka Penggelapan PPN Mengaku Kapok Setelah Bayar Denda 300 Persen

Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Juni 2024: NPWP Cabang Digantikan NITKU, Pengawasan Diperkuat ke HWI

Sabtu, 28 Desember 2024 | 13:30 WIB ASET KRIPTO

Pengawasan Aset Kripto Resmi Beralih ke OJK Januari 2025

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pemerintah Bebaskan Bea Masuk Barang Keperluan Proyek Pemerintah

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:07 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Hitung Hari sebelum Coretax Resmi Berlaku, PKP Perlu Bikin Sertel Baru

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:00 WIB PERATURAN KEPABEANAN

Aturan Baru terkait Pembukuan di Bidang Bea dan Cukai, Unduh di Sini

Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Perlu WP OP Siapkan Sebelum Lapor SPT Tahunan