Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan masyarakat untuk mematuhi ketentuan impor obat dan makanan agar tidak mengalami kendala saat pemeriksaan pabean.
BPOM menjelaskan penumpang dari luar negeri boleh membawa produk obat dan makanan dari luar negeri ke Indonesia untuk penggunaan sendiri/pribadi. Impor obat dan makanan itu antara lain dapat dilakukan melalui mekanisme barang bawaan penumpang.
"Caranya, pakai mekanisme jalur khusus (special access scheme/SAS)," tulis akun @bpom_ri di media sosial, dikutip pada Sabtu (5/10/2024).
SAS merupakan mekanisme jalur khusus yang memungkinkan obat atau bahan obat yang tidak atau belum memiliki izin edar, tetapi sangat diperlukan dalam kondisi tertentu. Impor untuk produk tersebut memang boleh dengan syarat tidak untuk diperjualbelikan dan dalam jumlah terbatas atau sesuai kebutuhan.
Pengawasan pemasukan obat dan makanan melalui mekanisme jalur SAS bertujuan menjamin keamanan mutu obat dan makanan yang beredar di masyarakat. Ketentuan mengenai pengawasan pemasukan obat dan makanan ke dalam wilayah Indonesia telah diatur dalam Peraturan BPOM 28/2023.
Batas pemasukan produk obat untuk penggunaan pribadi yakni pada jenis tablet atau kapsul maksimal 30 pieces per orang untuk setiap jenis/item produk (tanpa resep dokter) atau sesuai resep dokter untuk maksimal 90 hari pengobatan. Kemudian untuk jenis cair dan aerosol maksimal 3 pieces per orang untuk setiap jenis/item produk (tanpa resep dokter) atau sesuai resep dokter untuk maksimal 90 hari pengobatan.
Obat golongan psikotropika masih dibolehkan khusus warga negara asing dengan resep dokter untuk maksimal 90 hari pengobatan. Adapun untuk golongan narkotika tidak bolehkan.
Mengenai impor obat bahan alam dan suplemen kesehatan, dibolehkan maksimal 5 pieces per penumpang untuk setiap jenis/item produk. Apabila bentuk produknya dalam kemasan dus kecil, batasan yang dibolehkan adalah 5 dus kecil.
Penumpang dari luar negeri juga boleh membawa kosmetik, dengan batasan 20 pieces per penumpang. Adapun untuk pangan olahan, barang dibolehkan adalah produk pangan olahan untuk keperluan medis sesuai resep dokter, serta pangan olahan lain, kecuali minuman beralkohol, seberat 5 kilogram per penumpang.
"Persis sebelum pulang ke Indonesia, cek dulu jumlah tentengan obat dan makanan yang dibawa," tulis BPOM. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.