WALES

Pengusaha Tolak Rencana Pengenaan Pajak Pariwisata

Redaksi DDTCNews | Senin, 21 Juni 2021 | 16:30 WIB
Pengusaha Tolak Rencana Pengenaan Pajak Pariwisata

Taman Nasional Snowdonia. (foto: northwaleschronicle.co.uk)

CARDIFF, DDTCNews – Rencana Pemerintah Wales memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memungut pajak pariwisata mendapatkan tanggapan beragam dari para pelaku usaha di Wales.

Ketua Aliansi Pariwisata Wales/Wales Tourism Alliance (WTA) Andrew Campbell menolak rencana pemerintah perihal pajak pariwisata. Menurutnya, beban pajak industri pariwisata terutama PPN saat ini sudah jauh lebih tinggi dari kebanyakan daerah di Inggris Raya.

"Semangat yang berkembang saat ini menolak pajak pariwisata," katanya, dikutip pada Senin (21/6/2021).

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Menurut Campbell, rencana pajak pariwisata akan membuat pelaku usaha menjadi kurang kompetitif. Dia khawatir pungutan tersebut akan membuat turis berpikir ulang untuk pelesiran ke Wales lantaran biaya wisata yang mahal.

Selain itu, rencana pemerintah menerapkan pajak pariwisata juga kontraproduktif dengan upaya pemulihan usaha dari pandemi Covid-19. Menurutnya, pelaku usaha pariwisata tengah berjuang untuk memulihkan kegiatan bisnis kembali normal.

Pelaku usaha pariwisata, lanjut Campbell, memiliki kewajiban untuk membayar tagihan pajak yang diundur akibat pandemi Covid-19. Cicilan PPN wajib dikembalikan mulai September 2021 dan bantuan usaha juga harus dilunasi oleh pemilik bisnis pariwisata.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

"Daripada mengusulkan pajak baru, Pemerintah Wales harus fokus pada dukungan keuangan untuk membantu sektor ini [pariwisata]," tuturnya.

Sementara itu, perusahaan online penyedia jasa akomodasi Airbnb justru mendukung penuh rencana Pemerintah Wales. Jubir Airbnb menilai perusahaan memiliki pengalaman dalam mengadministrasikan pungutan pajak pariwisata di berbagai negara.

Menurutnya, total setoran pajak turis yang dilakukan melalui Airbnb secara global mencapai £2,5 miliar. Menurutnya, Pemerintah Wales hanya perlu memberikan perincian pungutan pajak yang akan langsung dipotong oleh aplikasi saat pelanggan memesan akomodasi di wilayah yurisdiksi Wales.

"Kami mendukung rencana pajak turis di Wales. Kami menantikan kerja sama dengan pemerintah untuk membuatnya menjadi kebijakan yang sukses, seperti yang telah kami lakukan di seluruh dunia," ujarnya seperti dilansir dailypost.co.uk. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN