SELANDIA BARU

Pengusaha Tolak Rencana Pengenaan Capital Gains Tax

Redaksi DDTCNews | Selasa, 16 April 2019 | 15:01 WIB
Pengusaha Tolak Rencana Pengenaan Capital Gains Tax

WELLINGTON, DDTCNews – Kamar Dagang dan Pusat Bisnis (Chambers of Commerce and Business Central/CCBC) regional Wellington mengatakan pengusaha di Selandia Baru menentang penerapan capital gains tax (CGT). Hanya sekitar 18,6% pengusaha yang mendukung penerapan CGT.

Survei CCBC dilakukan pada Maret lalu dengan 675 responden. Survei itu mempertanyakan tanggapan para pengusaha terkait persetujuan penerapan CGT, tanggapan terkait CGT akan memperbaiki atau memperburuk dunia usaha dan beberapa pertanyaan lainnya.

Kepala Eksekutif CCBC John Milford mengatakan hasil survei menunjukkan pandangan kuat dari bisnis yang menentang penerapan CGT. Penentangan ini didukung oleh asumsi anggota CCBC yang menilai CGT hanya akan menjadi disinsentif pengusaha dalam memulai usaha baru atau melakukan pengembangan.

Baca Juga:
Bertemu PM Selandia Baru, Jokowi Bahas Komitmen Investasi Rp149 Miliar

“Semua bukti telah membuktikan CGT akan berjalan kontra produktif di banyak bidang. Bisnis Selandia Baru sudah menerapkan pajak tertinggi di OECD, sedangkan usulan CGT dan biaya kepatuhannya akan menjadi pajak berganda pada bisnis serta mempengaruhi ekonomi dan orang-orang di dalamnya,” tuturnya seperti dikutip pada Selasa (16/4/2019).

Menurutnya, The Tax Working Group tidak menghitung biaya penerapan CGT. Namun, pengusaha telah memprediksi biaya kepatuhan indikatif selama 5 tahun mencapai US$1,8 miliar dan administrasi pajak US$210 juta, dengan biaya kerugian US$1,5 miliar—US$4,2 miliar.

CCBC menilai pemajakan berganda pada dunia bisnis melalui skema pajak tersebut hanya akan mendorong miliar dolar investasi lari ke luar negeri. Investor pun diprediksi tidak akan betah dengan penerapan CGT.

Baca Juga:
Otoritas Kamboja Bersiap Kenakan Pajak Capital Gain Mulai 2024

“Industri dengan pertumbuhan yang tinggi dan vital seperti teknologi dan industri primer lainnya akan sangat terpukul dengan kebijakan itu. Karena CGT menarik modal intelektual dan finansial di sektor teknologi sembari melepaskan miliaran dolar dari industri primer,” paparnya.

Lebih lanjut Milford menjelaskan pengusaha butuh ekonomi produktif untuk kepentingan seluruh warga Selandia Baru. Untuk itu, investasi dalam pertumbuhan, produktivitas, diversifikasi, dan inovasi sangat berperan penting dalam mengejar perekonomian yang lebih produktif.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 03 Desember 2024 | 19:15 WIB SELANDIA BARU

Menkeu Ini Ingin Beri Relaksasi Pajak untuk Badan Amal

Selasa, 03 September 2024 | 17:00 WIB SELANDIA BARU

Negara Ini Bakal Naikkan Pajak Turis Asing hingga 3 Kali Lipat

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?