PEREKONOMIAN INDONESIA

Pengusaha Minta Kepastian Vaksinasi Covid-19, Ini Sebabnya

Dian Kurniati | Selasa, 24 November 2020 | 14:56 WIB
Pengusaha Minta Kepastian Vaksinasi Covid-19, Ini Sebabnya

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani. 

JAKARTA, DDTCNews – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah memberikan kepastian mengenai waktu dimulainya vaksinasi Covid-19.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan kepastian itu penting bagi pelaku usaha untuk merancang rencana bisnis tahun depan. Menurutnya, pengusaha harus mengeluarkan biaya lebih jika pelaksanaan vaksinasi ternyata molor.

"Kami harus melihat vaksinasi pastinya kapan. Penundaan vaksinasi itu berarti akan ada cost of delay juga, apa di semester I atau II, perlu dapat gambaran," katanya dalam webinar Economic Outlook 2021, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga:
Tingkatkan Transparansi, Pemda Perlu Susun Laporan Belanja Perpajakan

Rosan mengatakan kepastian mengenai vaksinasi akan menjadi harapan bagi pelaku usaha untuk bangkit dari tekanan pandemi Covid-19. Selain itu, masyarakat juga menunggu kepastian vaksinasi sebelum membelanjakan uangnya.

Rosan menyebut semakin cepat proses vaksinasi berjalan, kesempatan untuk memulihkan perekonomian juga terbuka lebar. Misalnya, jika vaksinasi dimulai pada semester I/2021, pemulihan ekonomi dapat digenjot pada semester II/2021.

Namun, jika vaksinasi baru terealisasi pada semester II/2020, pemerintah dan dunia usaha harus memikirkan ulang strategi pemulihan ekonomi pada 2021. Alasannya, dana stimulus program pemulihan ekonomi nasional yang senilai Rp356,4 triliun pada APBN 2021 hanya untuk 6 bulan pertama.

Baca Juga:
Tax Expenditure Report Bisa Jadi Sarana Evaluasi Fasilitas Perpajakan

"Kami perlu tahu kapan heavy-nya karena ini menyangkut ke dunia usaha. Akan perlu ada skenario lain juga," ujarnya.

Rosan menambahkan jika jadwal vaksinasi molor berarti pemerintah harus menambah anggaran untuk perlindungan sosial, mendukung UMKM, dan memberi pembiayaan bagi korporasi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 September 2024 | 14:37 WIB INTERNATIONAL TAX FORUM 2024

Tingkatkan Transparansi, Pemda Perlu Susun Laporan Belanja Perpajakan

Rabu, 25 September 2024 | 16:33 WIB INTERNATIONAL TAX FORUM 2024

Tax Expenditure Report Bisa Jadi Sarana Evaluasi Fasilitas Perpajakan

Selasa, 16 Juli 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kadin Anggap Ide Pembentukan Family Office Layak Dikaji

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN