PEREKONOMIAN INDONESIA

Pengguna Transportasi Umum Turun di Awal Tahun

Redaksi DDTCNews | Jumat, 01 Maret 2019 | 19:14 WIB
Pengguna Transportasi Umum Turun di Awal Tahun

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Geliat penggunaan moda transportasi umum mengalami koreksi pada bulan pertama 2019. Sejumlah faktor menjadi penyebab.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan terdapat dua faktor yang berpotensi sebagai penyebab turunnya jumlah penumpang baik di darat, laut, dan udara. Pertama, faktor musiman pergantian tahun.

Bagaimanapun, sudah menjadi hal yang lumrah jika angka pengguna transportasi turun di awal tahun. Pasalnya, liburan Natal dan tahun baru menjadi puncak pengeluaran masyarakat, yang kemudian mulai melandai pada bulan berikutnya.

Baca Juga:
Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

“Penurunan ini karena pengaruh pola bulanan, Januari memang biasanya turun,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2019).

Kedua, peralihan alat transportasi dari udara ke jalur darat. Hal ini terjadi menyusul tersambungnya Tol Trans Jawa pada akhir tahun. Selanjutnya, ada pemberlakuan tarif untuk bagasi pesawat. Hal ini juga mendorong peralihan penumpang.

“Sebetulnya, secara umum ada peralihan dengan adanya tol. Tol langsung Jakarta-Surabaya membuka peluang penumpang [transportasi udara] beralih ke darat. Terus juga beralih ke kapal laut, seperti di Belawan, Medan itu. Kereta juga naik secara tahunan,” paparnya.

Baca Juga:
Ekonomi Tumbuh 4,95 Persen, Peran Konsumsi Rumah Tangga Paling Besar

BPS mencatat untuk penumpang angkutan udara di Januari 2019 sebanyak 6,7 juta orang. Angka ini turun 16,07% dari Desember 2018 yang sebanyak 7,9 juta penumpang.

Penurunan juga berlaku untuk penumpang yang menggunakan kereta api. Per Januari 2019 jumlah penumpang kereta api sebanyak 35,1 juta orang atau turun 7,49% dari Desember 2018 yang sebanyak 37,9 juta orang.

Begitu juga untuk penumpang melalui angkutan laut yang turun tipis dari Desember 2018. Angka pada Januari 2018 tercatat sebanyak 1,725 juta orang diangkut melalui jalur laut. Capain ini turun 0,13% dari bulan sebelumnya yang sebanyak 1,727 juta orang. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 02 Desember 2024 | 11:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Jumat, 15 November 2024 | 11:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Neraca Perdagangan Oktober 2024 Surplus US$2,48 Miliar

Selasa, 05 November 2024 | 11:45 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Ekonomi Tumbuh 4,95 Persen, Peran Konsumsi Rumah Tangga Paling Besar

Selasa, 05 November 2024 | 11:15 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

BPS Umumkan Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III/2024

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan