Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja APBN 2020 dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/8/2020).
JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak hingga Juli 2020 tercatat masih mengalami kontraksi 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontraksi ini tercatat lebih dalam dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya yang sebesar 12%.
Hal ini dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/8/2020). Dia menyebut kontraksi tersebut lebih dalam dari yang diperkirakannya.
"Kalau kita lihat dari sisi growth [penerimaan pajak] adalah negatif 14,7%. Ini lebih dalam dari yang kami perkirakan. Ini yang perlu kami perhatikan dari faktor-faktor pajak tersebut," katanya.
Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Juli 2020 senilai Rp 601,9 triliun atau 50,2% terhadap target APBN 2020 yang sudah diubah sesuai Perpres No. 72/2020 senilai Rp1.198,8 triliun.
Sebagai perbandingan, realisasi penerimaan pajak selama tujuh bulan pertama pada 2019 tercatat senilai Rp705,4 triliun atau 44,7% terhadap target. Performa tersebut sekaligus tercatat mengalami pertumbuhan 2,7%.
Sementara itu, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 31 Juli 2020 tercatat senilai Rp109,1 triliun atau 53,0% dari target Rp205,7 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 3,7% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp105,2 triliun.
Dengan demikian, realisasi penerimaan perpajakan hingga Juli 2020 tercatat senilai Rp711 triliun atau 50,6% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa ini mencatatkan kontraksi 12,3% dibandingkan realisasi akhir Juli 2019 senilai Rp810,6 triliun.
Secara umum, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp922,2 triliun atau terkontraksi 12,4% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.052,4 triliun. Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 54,1% dari target senilai Rp1.699,9 triliun.
Di sisi lain, belanja negara hingga 31 Juli 2020 tercatat senilai Rp1.252,4 triliun atau 45,7% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 1,3% dibandingkan penyerapan per akhir Juli tahun lalu yang senilai Rp1.236,3 triliun.
Dengan performa pendapatan negara dan belanja negara itu, defisit APBN tercatat mencapai Rp330,2 triliun atau 31,8% dari patokan dalam APBN 2020 senilai Rp1.039,2 triliun. Realisasi defisit anggaran itu setara dengan 2,01% PDB. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.