Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berjenis Sukuk Tabungan seri ST009 dengan imbal hasil atau kupon sebesar 6,15%.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan ST009 menjadi bagian dari strategi pembiayaan APBN 2022. ST009 ditawarkan sebagai produk investasi syariah untuk investor individu yang berfokus pada lingkungan sehingga bernama green sukuk ritel.
"Secara teori ini [ST009] memiliki basis investor yang lebih luas. Individual, syariah, dan green," katanya, Jumat (11/11/2022).
Suminto menuturkan ST009 bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan bagi masyarakat. Menurutnya, ST009 sangat cocok bagi masyarakat yang ingin menginvestasikan dananya pada instrumen syariah dan memiliki ketertarikan pada pembangunan hijau.
Pemerintah menawarkan ST009 mulai hari ini, Jumat (11/11/2022), sampai dengan penutupan pada 30 November 2022. Sebagai informasi, ST009 diterbitkan tanpa warkat dan tak dapat diperdagangkan (non-tradable).
Sukuk tabungan ini juga tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada periode early redemption. Jatuh tempo ST009 adalah pada 10 November 2024.
Kupon ST007 ditawarkan bersifat mengambang dengan batas minimal sesuai dengan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (floating with floor). Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama sebesar 6,15%, dan pemerintah akan membayar kupon perdananya pada 10 Januari 2023.
Investor dapat memesan ST009 minimum Rp1 juta dan maksimum Rp2 miliar. Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 5 Desember 2022 dan setelmen akan dilaksanakan pada 7 Desember 2022.
Pemesanan ST007 dapat dilakukan secara online dalam 4 tahap yaitu, registrasi, pemesanan, pembayaran, dan setelmen. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Suminto menyebut berharap penerbitan ST009 dapat makin meningkatkan kepemilikan domestik SBN Indonesia. Melalui instrumen ini pula, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi juga dapat meningkat.
"Ini platform yang baik, tidak saja perluas basis investor tapi juga mengedukasi masyarakat," ujarnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.