Ilustrasi. (foto: i.etsystatic.com)
ABU DHABI, DDTCNews – Untuk mengurangi konsumsi produk tidak sehat, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan mengenakan cukai 50% untuk produk mengandung gula atau pemanis tambahan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretariat Jenderal Kabinet, pengenaan cukai tersebut diharapkan mampu mengurangi konsumsi produk tidak sehat dan mencegah penyakit kronis.
“Keputusan itu diambil untuk mendukung upaya pemerintah UEA dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit kronis yang secara langsung terkait dengan konsumsi gula,” ujarnya, Rabu (11/09/2019).
Produsen, menurut pemerintah, harus secara jelas mengidentifikasi dan memaparkan kandungan gula dalam produk-produknya. Langkah ini untuk memudahkan konsumen saat memilih makanan atau minuman yang sehat dan layak dikonsumsi.
Cukai akan berlaku mulai 1 Januari 2020. Cukai dipungut untuk produk apapun yang mengandung gula atau pemanis. Selain itu ada pula produk yang diproduksi sebagai minuman siap minum atau sebagai konsentrat, gel, bubuk, ekstrak, dan bentuk lain yang dapat diubah menjadi minuman.
Langkah tersebut merupakan perpanjangan dari penerapan cukai yang pertama pada 2017. Pada tahun itu, pemerintah memberlakukan tarif cukai 50% untuk minuman berkarbonasi dan 100% untuk minuman energi.
Produk yang berpotensi dimasukkan dalam daftar baru pengenaan cukai tersebut antara lain permen, kukis, kue, pastries, pai, donat, jus kalengan, es krim, yogurt, milkshake, dan lain sebagainya.
Selain untuk mengurangi konsumsi produk yang tidak sehat, pengenaan cukai juga digunakan untuk menambah penerimaan negara. Dengan demikian, pemerintah bisa meningkatkan kualitas layanan publik yang bermanfaat bagi masyarakat.
Cukai minuman yang mengandung gula berlaku untuk pelaku bisnis yang mengimpor barang kena cukai ke UEA, barang kena cukai yang diproduksi secara lokal, maupun barang kena cukai yang ditimbun di UEA.
Selain itu, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA meluncurkan kampanye pada September untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi berlebihan minuman manis atau pemanis lainnya.
Seperti dilansir foodnavigator-asia.com, kampanye ‘Beat the Habit Fight Extra Sugar’ akan berlangsung hingga November. Hal ini diharapkan mampu mendorong warga untuk mengadopsi gaya hidup sehat, makan makanan sehat, terlibat dalam aktivitas fisik, berhenti merokok, dan membangun masyarakat yang sehat. (MG-anp/kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.