RUSIA

Pemerintah Siapkan Pajak Ekstra Industri Migas, Tambang dan Tembakau

Redaksi DDTCNews | Minggu, 20 September 2020 | 15:01 WIB
Pemerintah Siapkan Pajak Ekstra Industri Migas, Tambang dan Tembakau

Salah satu industri gas di Rusia. (Foto: gasindustryfumenzo.blogspot.com)

MOSCOW, DDTCNews - Pemerintah Rusia tengah mempersiapkan pajak ekstra bagi tiga sektor industri untuk menambah sumber baru penerimaan negara.

Rencana kenaikan pajak ini menyasar sektor minyak dan gas, pertambangan dan penjualan tembakau. Kebijakan ini juga menandai berakhirnya rezim pajak khusus bagi kegiatan ekstraktif bidang migas dan pertambangan.

"Pertimbangan kenaikan pajak akan berdampak kepada beberapa perusahaan tambang, tembakau dan industri minyak yang menjadi usaha terbaru untuk menutup defisit anggaran," kata Juru Bicara Pemerintah Rusia, seperti dikutip Jumat (18/9/2020).

Baca Juga:
Danai Perang Melawan Rusia, Ukraina Ingin Naikkan Tarif Pajak

Pemerintah Rusia memproyeksikan jika kenaikan pajak direalisasikan, maka akan menambah setoran pajak setiap tahun US$4,5 miliar atau setara Rp66,3 triliun. Sumber baru penerimaan ini menjadi salah satu solusi menghadapi defisit anggaran negara dan harga minyak mentah yang melemah.

Rencana kenaikan pajak untuk industri ekstraktif tidak sebatas pada kegiatan tambang dan migas. Industri pengolahan logam dan produsen pupuk juga menjadi sasaran dikenakannya pajak tambahan. Wacana kebijakan pajak baru ini juga mengubah cara pemerintah memajaki industri ekstraktif.

Pada aturan saat ini, industri migas mendapatkan perlakukan perpajakan khusus dengan tarif 0% untuk kegiatan hulu migas yang menghasilkan minyak mentah dengan kadar viskositas (kekentalan) tinggi. Perubahan kebijakan pajak industri ekstraktif ini rencananya mulai berlaku 2021.

Baca Juga:
Danai Belanja Militer Ukraina, Uni Eropa Pajaki Laba dari Aset Rusia

Selain itu, cukai rokok juga diproyeksikan naik sebesar 20% tahun depan. Kebijakan cukai untuk produk yang mempunyai eksternalitas negatif ini sudah dikonfirmasi oleh Menkeu Anton Siluanov pekan ini.

"Ketika keadaan sulit, setiap orang harus terlibat dalam pemecahan masalah. Kami sedikit menaikkan pajak pada sejumlah sektor yang menguntungkan," papar Siluanov di Moskow.

Seperti dilansir kitco.com, pajak ekstra industri ekstraktif dan tembakau menjadi upaya pemerintah untuk menanggulangi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Siluanov menegaskan pemerintah membutuhkan dana besar untuk mengatasi dampak Covid-19. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?