BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Kejar Target Ekonomi, Pengusaha Minta Relaksasi Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 15 Agustus 2017 | 09:41 WIB
Pemerintah Kejar Target Ekonomi, Pengusaha Minta Relaksasi Pajak

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah masih optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% tahun ini bisa tercapai. Namun, kalangan pelaku usaha dan ekonom menilai pemerintah perlu melakukan relaksasi kebijakan untuk bisa mencapai target tersebut. Berita tersebut mewarnai media nasional pagi ini, Selasa (15/8).

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan pemerintah perlu merelaksasi kebijakan untuk mendorong daya beli masyarakat. Contohnya, melonggarkan kebijakan terkait perpajakan seperti pajak restoran atau pun pajak penjualan barang mewah (PPNBM).

Begitu pula untuk industri, dia berharap relaksasi dari sisi perpajakan bisa dilakukan dengan menurunkan tarif pajak korporasi yang saat ini sebesar 25% menjadi 17%. Di satu sisi, masyarakat dipancing untuk berbelanja dan di lain sisi pengusaha juga didorong untuk melakukan ekspansi usaha.

Baca Juga:
Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Berita lainnya mengenai janji Menteri Keuangan yang akan mengawal penerimaan pajak untuk dialokasikan kembali kepada rakyat dan pemerintah yang tengah mengubah skema pajak untuk meningkatkan ekspor mobil sedan. Berikut ulasan ringkas beritanya:

  • Sri Mulyani Janji Kawal Setoran Pajak Kembali ke Rakyat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap manfaat dari sumbangsih pembayaran pajak yang disetorkan masyarakat dalam menciptakan pemerataan ekonomi di berbagai daerah. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat menunaikan kewajibannya kepada negara. Ia mengatakan bahwa uang pajak yang dikumpulkan, bukan untuk memberatkan masyarakat, tapi untuk dikembalikan kembali ke rakyat

  • Bidik Ekspor Sedan, Aturan Pajak Segera Diubah

Pemerintah berencana mengubah skema pajak untuk membidik peningkatan ekspor sedan. Dengan pajak untuk mobil sedan yang lebih rendah, penjualan, penggunaan komponen lokal, dan pasar ekspor diharapkan meningkat. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pajak kendaraan untuk mobil jenis sedan akan diturunkan karena selama ini lebih mahal dibanding sport utility vehicle (SUV) maupun multi-purpose vehicle (MPV). Perubahan skema pajak diharapkan membuat industri kendaraan domestik mampu menyusul volume dan nilai ekspor mobil kompetitor utama Indonesia, yakni Thailand.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo
  • Begini Saran BPS agar Pertumbuhan Ekonomi RI Melejit

Badan Pusat Statistik (BPS) kembali mengingatkan kepada pemerintah untuk bergerak cepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III dan IV 2017. Terdapat sektor-sektor pilihan yang harus menjadi perhatian pemerintah. Sektor pertanian, menjadi salah satu dasar utama untuk menggerakkan perdagangan Indonesia. Tidak hanya itu, sektor industri juga menjadi perhatian penting sebab pada kuartal II 2017 juga pertumbuhannya masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.

  • Ekspor Impor Bergeliat, Neraca Dagang RI Juli Diprediksi ‎Surplus

Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2017 diperkirakan akan melanjutkan tren surplus berkisar US$800 juta hingga US$1 miliar. Surplus dagang tersebut didorong pertumbuhan positif dari kinerja ekspor dan impor yang mulai menggeliat pasca libur lebaran. Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede memproyeksikan laju ekspor pada Juli ini tumbuh sebesar 35,7%. Perkiraan ini lebih tinggi dibanding kinerja impor yang diramal tumbuh 34,5%. Ia menjelaskan, laju ekspor bulan ketujuh ini ditopang tren kenaikan harga kelapa sawit selama Juli, serta meningkatnya volume ekspor. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:00 WIB KOTA PALU

Ada 9 Jenis Pajak Daerah di Kota Palu, Simak Daftar Lengkapnya

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:30 WIB PROVINSI GORONTALO

Mulai 2025, Provinsi-Kabupaten/Kota Tagih Pajak Kendaraan Bersama-sama

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP Mungkinkan Cabang untuk Bikin Bukti Potong PPh

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Target Swasembada Energi di Era Prabowo, Apa Strateginya?

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:00 WIB SWISS

Danai Program Pensiun, Negara Ini Bakal Naikkan Tarif PPN

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Masuk Tahap ke-14, Kantor Bea Cukai Terapkan secara Penuh CEISA 4.0

Kamis, 24 Oktober 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tarif PPN Mestinya Naik Jadi 12%, DPR Minta Tunggu Ekonomi Membaik

Kamis, 24 Oktober 2024 | 13:45 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

Profesional Pajak Perlu Kuasai Soft Skills, Ternyata Ini Alasannya