KABUPATEN LAMPUNG BARAT

PBB Masih Minim, DPPKAD Gelar Evaluasi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 16 September 2016 | 10:06 WIB
PBB Masih Minim, DPPKAD Gelar Evaluasi Dinas PPKAD Lampung Barat gelar evaluasi PBB. (Foto: Saibumi)

LIWA, DDTCNews – Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menyelenggarakan rapat evaluasi realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) lantaran jumlah penyetor PBB-P2 di Kabupaten ini masih sangat minim.

Asisten I Bidang Pemerintahan Adi Utama menyampaikan rapat kali ini berkaitan dengan penerimaan daerah khususnya yang bersumber dari PBB-P2, di mana PBB-P2 merupakan penyumbang penerimaan terbesar pada sektor pajak daerah.

“Di samping itu, PBB-P2 juga berpotensi besar dalam mendukung pembiayaan pemerintah dan pembangunan daerah. Ini dapat terwujud apabila aparatur pemerintah dan masyarakat dapat meningktkan kesadarannya dalam membayar pajak,” ungkapnya di Ruang Rapat Kenghatum PPKAD, Kamis (15/9).

Baca Juga:
Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Acara yang dihadiri oleh Tim Intensifikasi PBB Kabupaten Lambar, Kepala BP2KP, dan Camat se-Kabupaten Lambar ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan APBD 2016 khususnya bidang PBB. Selain itu juga sebagai upaya optimalisasi dan menentukan langkah-langkah yang efektif dalam pengelolaan PBB untuk mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2016.

Tahun ini, lanjut Adi, pendapatan dari PBB-P2 Kabupaten Lambar ditargetkan sebesar Rp3 miliar. Sampai dengan 14 September 2016 realisasi penerimaannya sudah mencapai Rp1,9 miliar atau 64,41% dari target. Realisasi tersebut berasal dari kecamatan sekincau, air hitam, pagar dewa, belalau, batu brak, kebun tebu, sumber jaya, seminung lumbok, sukau, suoh, balik bukit, bandar negeri suoh, batu ketulis dan gedung surian.

Sementara itu, dari seluruh kecamatan tersebut, baru 2 kecamatan saja yang telah melunasi target PBB-P2 tahun 2016 yaitu kecamatan sekincau dan air hitam. Mendekati jatuh tempo pembayaran pada tanggal 30 September ini, Adi mengimbau agar Camat dan Lurah se-Kabupaten Lamban lebih pro aktif dalam melakukan penagihan PBB-P2.

Baca Juga:
Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Adi menambahkan sampai saat ini penerimaan APBD Kabupaten Lambar masih sangat bergantung dari transfer pemerintah pusat. “98% penerimaan daerah ditopang dari dana perimbangan dan bagi hasil pajak provinsi. Ini artinya APBD kita sngat rentan terhadap perubahan kebijakan dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Sementara itu, seperti dikutip dari Saibumi.com, Kepala Dinas PPKB Lampung Barat Sudarto mengatakan dengan dilakukannya evaluasi ini diharapkan sebelum jatuh tempo pembayaran PBB-P2 semua kecamatan di Kabupaten Lambar sudah menyetorkan tagihan PBB-P2.

“Jika jatuh tempo belum melunasi PBB maka pekon dan kecamatan bisa-bisa dikenakan denda 2% per bulan, hal ini yang harus kita pahami,” kata Sudarto. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP