EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL

Pantau Implementasi NLE, Menhub Minta Pelayanan Ekspor Ditingkatkan

Dian Kurniati | Rabu, 27 Desember 2023 | 13:30 WIB
Pantau Implementasi NLE, Menhub Minta Pelayanan Ekspor Ditingkatkan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan terus mengatasi implementasi ekosistem logistik nasional (national logistic ecosystem/NLE) di berbagai pelabuhan di Indonesia.

Budi mengatakan NLE dibangun untuk melancarkan pergerakan arus barang di pelabuhan. Melalui NLE, diharapkan target peningkatan ekspor tercapai sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terjaga di atas 5%.

"Presiden selalu menginstruksikan kepada kami untuk meningkatkan ekspor. Untuk itu, titik-titik pergerakan yang mendukung ekspor harus kita awasi," katanya, dikutip pada Rabu (27/12/2023).

Baca Juga:
Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Budi mengatakan kinerja ekspor nasional telah relatif meningkat. Meski demikian, peningkatan ekspor tersebut belum signifikan sehingga masih perlu ditingkatkan.

Dia sempat memantau pelaksanaan NLE di Pelabuhan Tanjung Priok, kemarin. Menurutnya, seluruh pihak terus menyempurnakan proses bisnis dari layanan di pelabuhan.

Budi menyebut penerapan NLE Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban dapat dijadikan percontohan bagi pelabuhan lainnya. Di sisi lain, pemerintah juga berencana menerapkan NLE di 6 pelabuhan.

Baca Juga:
Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

"Saya meminta Pelindo bersama unsur terkait seperti Custom dan unsur terkait lainnya untuk meneliti kembali bagaimana ekspor bisa lebih ditingkatkan," ujarnya.

Instruksi Presiden (Inpres) 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional mengamanatkan implementasi NLE untuk meningkatkan kinerja logistik nasional. Apabila efisiensi logistik membaik, iklim investasi juga bakal ikut meningkat.

Pemerintah melaksanakan pembenahan layanan logistik melalui NLE yang melingkupi 4 pilar. Pertama, simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah untuk mengurangi duplikasi melalui single submission pabean dan karantina, pengangkutan, manifes, serta perizinan.

Kedua, kolaborasi platform logistik yang misalnya mencakup penyedia transportasi, shipping dan gudang. Ketiga, kemudahan pembayaran. Keempat, kemudahan tata ruang logistik. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Rabu, 29 Januari 2025 | 12:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

Selasa, 28 Januari 2025 | 11:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Berupaya Pangkas Impor BBM, RI Optimalkan Kilang Minyak Domestik

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah