KINERJA APBN PER JANUARI 2020

Pajak Terus Tertekan, Realisasi PPh Badan Tumbuh Minus 29%

Redaksi DDTCNews | Rabu, 19 Februari 2020 | 19:50 WIB
Pajak Terus Tertekan, Realisasi PPh Badan Tumbuh Minus 29%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan merilis data kinerja penerimaan pajak pada awal tahun fiskal 2020. Realisasi setoran pajak melanjutkan kinerja yang tertekan sejak tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan setoran pajak pada bulan pembuka tahun fiskal 2020 mencapai Rp80,2 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas setoran pajak penghasilan (PPh) migas sebesar Rp2,9 triliun dan pajak nonmigas sejumlah Rp77,3 triliun.

"Beberapa jenis pajak utama masih mengalami tekanan, tapi ada cerita bagus dari pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri dan PPh orang pribadi," katanya dalam rilis APBN Kita, Rabu (19/2/2020).

Baca Juga:
Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Sri Mulyani memaparkan jenis pajak yang mengalami pertumbuhan melambat antara lain PPh 21 dan PPh final. Untuk PPh 21, realisasi setorannya mencapai Rp15,2 triliun pada akhir Januari 2020. Setoran tersebut tumbuh 0,89%, padahal tahun lalu mampu tumbuh 15,3%.

Dia menyebutkan melambatnya pertumbuhan PPh 21 menjadi perhatian Kemenkeu. Pasalnya, dengan realisasi tersebut maka sebagian besar pegawai tidak mendapat bonus tahunan pada Januari 2020.

Kemudian realisasi setoran PPh final hingga akhir Januari 2020 mencapai Rp10, 6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 7,6% dan tumbuh melambat dari tahun lalu yang sebesar 18%.

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Selanjutnya, setoran PPh badan mengalami kontraksi pada Januari 2020 dengan setoran sebesar Rp6,9 triliun. Realisasi penerimaan tersebut tumbuh negatif 29,3%, padahal pada periode sama tahun lalu mampu tumbuh 60,7%.

"PPh badan mengalami kontraksi cukup dalam karena korporasi melakukan penyesuaian dalam membayar PPh masa, ini merupakan imbas dari kinerja 2019 yang lebih rendah," terang Sri Mulyani.

Sementara itu, PPN impor hingga akhir Januari 2020 mengumpulkan setoran sebesar Rp12,3 triliun. Capaian tersebut tumbuh negatif 11,6% dari kinerja Januari 2019 yang tumbuh 6,3%.

Baca Juga:
Tingkatkan Penerimaan Pajak, Indonesia Perlu Perdalam Sektor Keuangan

Sedangkan setoran PPN dalam negeri hingga akhir Januari 2020 mencapai Rp17,3 triliun atau tumbuh 15,6%. Kinerja tersebut lebih baik dari Januari 2019 yang terkontraksi 19,2%.

"PPN dalam negeri ini cukup menonjol pertumbuhannya di mana menggambarkan kegiatan produksi yang tetap tumbuh," imbuhnya.(Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Jumat, 20 Desember 2024 | 17:00 WIB PENERIMAAN PAJAK

Tingkatkan Penerimaan Pajak, Indonesia Perlu Perdalam Sektor Keuangan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra