KP2KP TOMOHON

One on One Lagi, Petugas Ingatkan Soal Omzet Tak Kena Pajak Rp500 Juta

Redaksi DDTCNews | Kamis, 17 Maret 2022 | 15:00 WIB
One on One Lagi, Petugas Ingatkan Soal Omzet Tak Kena Pajak Rp500 Juta

Ilustrasi. Pengunjung memilah produk UMKM saat pameran produk UMKM kolaborasi Pentahelix di salah satu pasar retail modern, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (12/2/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pras.

TOMOHON, DDTCNews - KP2KP Tomohon, Sulawesi Utara menerjunkan pegawainya untuk memberi edukasi perpajakan secara one on one kepada wajib pajak. Pertemuan tatap muka kali ini dilakukan di tempat usaha salah satu wajib pajak yang memiliki usaha produksi kacang di Kelurahan Woloan Tiga, Tomohon Barat.

Petugas KP2KP Tomohon Gema Chrisandi menyampaikan kunjungan lapangan ini dilakukan guna memberikan pemahaman terkait dengan ketentuan dan kewajiban perpajakan yang belum dilaksanakan oleh wajib pajak.

"Untuk penghasilan bruto yang diperoleh selama tahun 2021, Bapak memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran PPh [pajak penghasilan] 0,5% dari omzet," kata Gema kepada wajib pajak, dikutip dari siaran pers, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga:
Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

Perlu diingat lagi, Pasal 5 ayat (1) PP 23/2018 menyebutkan jangka waktu pengenaan PPh final 0,5% UMKM paling lama 7 tahun untuk wajib pajak orang pribadi; 4 tahun untuk wajib pajak badan berbentuk koperasi, CV, dan firma; serta 3 tahun untuk wajib pajak badan berbentuk PT.

Gema juga mengingatkan wajib pajak terkait ketentuan baru yang tertuang dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), yakni adanya batas omzet tidak kena pajak bagi WP orang pribadi UMKM. Penghasilan bruto sampai dengan Rp500 juta dalam setahun tidak perlu membayar PPh final 0,5%.

Sementara untuk wajib pajak badan, pihak yang sudah memilih untuk dikenai pajak sesuai dengan ketentuan umum UU Pajak Penghasilan (PPh) tidak bisa lagi menggunakan tarif PPh final UMKM PP 23/2018.

Sesuai dengan Pasal 3 ayat (2) PP 23/2018, penggunaan PPh final tidak berlaku untuk wajib pajak yang memilih untuk dikenai PPh berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E UU PPh. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 09:30 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Cek Lagi Jadwal Libur Natal dan Tahun Baru KPP

Senin, 23 Desember 2024 | 17:30 WIB KABUPATEN SIDOARJO

Veteran dan Pensiunan Dapat Insentif, Setoran PBB Tetap Capai Target

Minggu, 22 Desember 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tegaskan Threshold PPh Final UMKM dan PKP Tetap Rp4,8 Miliar

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP