KP2KP TANAH GROGOT

Omzet Lampaui Rp4,8 Miliar, Koperasi Sawit Ini Didatangi Pegawai Pajak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 04 November 2022 | 17:30 WIB
Omzet Lampaui Rp4,8 Miliar, Koperasi Sawit Ini Didatangi Pegawai Pajak

Ilustrasi.

TANAH GROGOT, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tanah Grogot melakukan kunjungan kerja ke alamat wajib pajak guna memverifikasi permohonan aktivasi akun pengusaha kena pajak (PKP) pada 14 Oktober 2022.

Pegawai KP2KP Tanah Grogot Ahmad Choirul Firmansyah mengatakan wajib pajak yang dikunjungi oleh tim verifikasi lapangan tersebut merupakan Koperasi Produsen Sari Murni Lestari yang bergerak di bidang perkebunan buah kelapa sawit.

“Koperasi ini memiliki omzet di atas Rp4,8 miliar sehingga wajib dikukuhkan sebagai PKP. Dalam proses pengukuhan PKP, perlu dilakukan verifikasi lapangan dan melakukan penyesuaian data yang diajukan wajib pajak,” katanya dikutip dari situs web DJP, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Ahmad menjelaskan proses verifikasi lapangan diawali dengan sesi wawancara bersama direktur Koperasi Produsen Sari Murni Lestari. Setelah itu, petugas mendokumentasikan aset wajib pajak dan tagging lokasi usaha.

Tak ketinggalan, petugas juga memberikan edukasi terkait dengan hak dan kewajiban perpajakan wajib pajak setelah dikukuhkan sebagai PKP. Kemudian, diakhiri dengan sesi foto bersama dengan direktur Koperasi Produsen Sari Murni Lestari.

Ahmad menjelaskan PKP memiliki hak dan kewajiban perpajakan untuk memungut dan menyetorkan PPN, membuat faktur pajak, dan melaporkannya pada SPT Masa PPN setiap bulan meskipun tak ada kegiatan usaha pada masa tersebut.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sementara itu, pegawai KP2KP Tanah Grogot Firdan Mukhtar Wahdah mengimbau wajib pajak untuk berkonsultasi dengan KP2KP Tanah Grogot, baik langsung maupun via Whatsapp, apabila menemui kendala dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.

Sebagai informasi, kunjungan adalah kegiatan yang dilakukan pegawai DJP yang ditugaskan untuk mendatangi tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu dan memiliki kaitan dengan wajib pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN