ADMINISTRASI PAJAK

NPWP-nya Digabung dengan Suami? Begini Cara Lapor Pajak Karyawati

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 11 Maret 2023 | 09:30 WIB
NPWP-nya Digabung dengan Suami? Begini Cara Lapor Pajak Karyawati

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Karyawati yang nomor pokok wajib pajak (NPWP)-nya digabungkan dengan suami dan penghasilannya hanya diperoleh dari 1 pemberi kerja maka pelaporan pajaknya dilebur dengan suami.

Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Pertama Direktorat P2Humas DJP Angga Sukma Dhaniswara mengatakan penghasilan karyawati akan menjadi penghasilan final dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak penghasilan (PPh) suami. Tentunya, ada syarat dan ketentuan yang berlaku di baliknya.

“Nanti akan menjadi penghasilan final di SPT suami. Tapi perlu diperhatikan hal tersebut berlaku apabila istri bekerja pada 1 pemberi kerja,” ungkap Angga dalam Tax Live di akun Instagram @ditjenpajakri, dikutip pada Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga:
‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Perlu diketahui, dalam sistem perpajakan di Indonesia, keluarga dianggap sebagai satu kesatuan ekonomi meskipun suami dan istri sama-sama memiliki penghasilan. Berdasarkan hal tersebut, apabila NPWP istri digabung dengan suami maka kewajiban perpajakan istri akan melebur ke suami.

Sebagai ilustrasi, misalkan Bu Dewi merupakan seorang karyawati swasta yang hanya bekerja pada PT X. Bu Dewi sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Bu Dewi menggabungkan NPWP-nya dengan suaminya, yaitu Pak Budi yang bekerja sebagai karyawan swasta pada PT Y.

Hal yang perlu diperhatikan, adalah terkait dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) Bu Dewi. Dia harus memberitahukan ke bagian personalia PT X bahwa NPWP-nya digabungkan dengan suami. Tujuannya, agar bagian personalia tidak salah mencatat nilai PTKP saat membuat bukti potong (bupot) PPh Pasal 21.

Baca Juga:
Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selanjutnya, Bu Dewi akan menerima bupot 1721-A1 dari PT X dengan nilai PTKP senilai Rp54 juta (TK/0). Tanggungan 3 anak Bu Dewi akan masuk ke dalam bukti potong Pak Budi, sehingga nilai PKTP pada bupot Pak Budi senilai Rp72 juta (K/3).

Pada saat pelaporan pajak, Bu Dewi cukup memberikan bupotnya ke Pak Budi. Hanya Pak Budi saja yang melaporkan pajaknya. Pak Budi kemudian memasukan data penghasilan pada bupot 1721-A1 Bu Dewi sebagai penghasilan final dalam Lampiran II SPT form 1770S Pak Budi.

“Kalau di SPT form 1770S penghasilan istri masuk di lampiran 2 angka 13 apabila karyawati pakai NPWP suami, selama dari 1 pemberi kerja,” imbuh Angga.

Pak Budi cukup memasukan nilai penghasilan bruto dan pajak yang telah dipotong sesuai dengan nilai yang tertera pada bupot 1721-A1 Bu Dewi pada SPT Pak Budi. (Sabian Hansel/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen