KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Dagang Maret 2023 Kembali Surplus, BPS: Sampai US$2,91 Miliar

Dian Kurniati | Senin, 17 April 2023 | 14:15 WIB
Neraca Dagang Maret 2023 Kembali Surplus, BPS: Sampai US$2,91 Miliar

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Maret 2023 mencetak surplus senilai US$2,91 miliar.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi menyebut kinerja ekspor pada Maret 2023 mencapai US$23,5 miliar, sedangkan impor US$20,59 miliar. Menurutnya, kinerja neraca perdagangan itu melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai Maret 2023 surplus selama 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," katanya, Senin (17/4/2023).

Baca Juga:
Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Imam menuturkan surplus neraca perdagangan Indonesia utamanya berasal dari sektor nonmigas yang mencapai US$4,58 miliar. Pada saat bersamaan, sektor migas mencatatkan defisit senilai US$1,67 miliar.

Dia menjelaskan nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 11% secara tahunan. Khusus ekspor nonmigas, kinerjanya turun 12% apabila dibandingkan dengan kinerja pada Maret 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari hingga Maret 2023 mencapai US$67,20 miliar atau naik 2% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Untuk ekspor nonmigas, realisasinya mencapai US$63,19 miliar atau naik 0,55%.

Baca Juga:
Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Maret 2023 turun 5% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 6%. Sebaliknya, ekspor hasil tambang dan lainnya naik 28%.

Ekspor nonmigas pada Maret 2023 yang terbesar adalah ke China dengan nilai US$5,67 miliar. Disusul, Amerika Serikat (AS) senilai US$1,97 miliar dan Jepang US$1,78 miliar. Adapun kontribusi ketiganya mencapai 43%.

Dari sisi impor, lanjut Imam, nilainya mencapai US$20,59 miliar atau turun 6% dibandingkan dengan Maret 2022. Impor migas pada Maret 2023 yang senilai US$3,02 miliar juga turun 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga:
PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Sementara itu, untuk impor nonmigas yang senilai US$17,57 miliar turun 5% dibandingkan dengan Maret 2022.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari hingga Maret 2023 yakni China senilai US$15,04 miliar atau 32%, disusul Jepang US$4,25 miliar atau 9%, serta Thailand US$2,92 miliar atau 6%.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari hingga Maret 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal sebesar 11% dan barang konsumsi 3%. Meski demikian, impor bahan baku/penolong turun 7%.

"Secara keseluruhan, impor bahan baku/penolong menyumbang sebesar 73% dari total impor pada Maret 2023," ujar Imam. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI