OECD.
PARIS, DDTCNews - Delegasi Kemenko Perekonomian berkunjung ke markas Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam rangka membahas proses aksesi Indonesia sebagai anggota organisasi tersebut.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas tentang proses aksesi, instrumen dan standar OECD yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, dan pembiayaan sehubungan dengan proses aksesi.
"Pemerintah Indonesia terus melakukan koordinasi sehubungan minat Indonesia untuk menjadi anggota OECD. Komitmen kuat juga ditunjukkan dengan beberapa pertemuan menteri pemerintah Indonesia dengan sekjen OECD," ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dikutip pada Sabtu (11/11/2023).
Susiwijono mengatakan pada tingkatan teknis, kementerian yang memiliki keterkaitan dengan OECD sudah mulai bersiap baik dalam aspek substansi maupun teknis. Rencananya, pemerintah akan membentuk tim nasional yang berfokus menyiapkan proses aksesi.
Pada kesempatan yang sama, delegasi Indonesia yang hadir di Paris juga menggelar pertemuan dengan duta besar dan perwakilan dari Australia, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, dan Selandia Baru.
Dalam pertemuan tersebut, Kemenko Perekonomian mengeklaim setiap negara telah menyampaikan dukungan atas minat Indonesia untuk menjadi anggota OECD. Tak hanya itu, negara-negara tersebut juga bersedia memberikan dukungan yang dianggap perlu.
Menanggapi hal tersebut, Indonesia berharap dukungan dapat segera diberikan guna mempercepat proses aksesi. "Kerja sama yang terjalin dengan negara OECD tidak hanya dimaknai untuk proses keanggotaan OECD saja. Sebelumnya, kerja sama telah dilakukan dengan negara anggota OECD dalam konteks hubungan bilateral ekonomi," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.
Lebih lanjut, Indonesia juga akan bekerja sama dengan negara-negara lain yang juga sedang menempuh proses aksesi sebagai anggota OECD yakni Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.