PENERIMAAN PAJAK 2018

Minim, Hanya 58 Unit Kerja DJP yang Capai Target 2018

Redaksi DDTCNews | Rabu, 23 Januari 2019 | 10:06 WIB
Minim, Hanya 58 Unit Kerja DJP yang Capai Target 2018

Ilustrasi Kantor Pusat DJP. 

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) merilis capian unit kerja selama 2018. Hasilnya, hanya sebanyak 58 unit kerja DJP yang berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan untuk tahun lalu.

Direktur Potensi, Kapatuhan, dan Penerimaan Pajak DJP Yon Arsal mengatakan data unit kerja yang berhasil mencapai bahkan melebihi terget tidak akan banyak berubah dari angka 58 tersebut. Sebagaian besar disumbang unit kerja yang berada di Pulau Jawa.

“Sejauh ini iya 58 itu dan jadi pembahasan dalam rapat pimpinan,” katanya kepada DDTCNews, Selasa (22/1/2019).

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Lebih lanjut Yon menjelaskan capain unit kerja tersebut pada gilirannya berdampak pada pertumbuhan penerimaan pajak total. Seperti diketahui, realisasi penerimaan pajak 2018 (unaudited) mencapai Rp1.315,9 triliun atau 92,4% dari target dalam APBN senilai Rp1.424 triliun.

Angka ini meleset dari outlook pemerintah sebelumnya Rp1.350,9 triliun. Realisasi penerimaan pajak pada 2018 sekaligus mencatatkan pertumbuhan sekitar 14,3% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya (audited) senilai Rp1.151 triliun.

Jumlah unit kerja yang mencapai target terbilang sedikit karena DJP memiliki 34 kantor wilayah (kanwil) dan 352 kantor pelayanan pajak (KPP) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah unit kerja yang mencapai target juga berkurang dari posisi 2017 sebanyak 66 unit kerja.

Baca Juga:
Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Di sisi lain, Yon mencatat setidaknya ada 24 KPP yang tidak mampu memenuhi target, tapi mencatatkan pertumbuhan penerimaan pajak di atas pertumbuhan setoran pajak nasional. “Ada 24 KPP yang meskipun tidak tercapai 100%, tapi pertumbuhannya di atas target pertumbuhan nasional,” katanya.

Seperti diketahui, kinerja organisasi menjadi salah satu patokan dalam pemberian tunjangan kinerja (remunerasi) pegawai DJP. Sistem remunerasi pegawai DJP telah diubah dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 96/2017 yang mengubah Peraturan Presiden No. 37/2015.

Pemberian remunerasi, seperti tercantum dalam regulasi tersebut, dilakukan paling sedikit mempertimbangkan kriteria capaian kinerja organisasi dan capaian kinerja pegawai. Selain kriteria tersebut, pemberian tunjangan kinerja juga mempertimbangkan karakteristik organisasi. (kaw)

Berikut daftar unit kerja yang mencapai target penerimaan pajak 2018:

  1. Kantor Madya Bogor
  2. Wajib Pajak Besar I
  3. Wajib Pajak Besar III
  4. Wajib Pajak Besar IV
  5. Kantor Madya Malang
  6. KPP Bintan
  7. KPP Jakarta Cakung I
  8. KPP Batang
  9. KPP Jakarta Gambir I
  10. KPP Tenggarong
  11. KPP Jakarta Cakung II
  12. KPP Jakarta Mampang Prapatan
  13. KPP Banjarmasin Selatan
  14. KPP Cikarang Selatan
  15. KPP Batulicin
  16. KPP Jakarta Tanah Abang II
  17. KPP Barabai
  18. KPP Jakarta Pancoran
  19. KPP Jakarta Setiabudi I
  20. KPP Jakarta Sawah Besar II
  21. KPP Cirebon II
  22. KPP Jakarta Kebayoran Baru I
  23. KPP Medan Barat
  24. KPP Jakarta Setiabudi IV
  25. KPP Jakarta Tebet
  26. KPP Batam Selatan
  27. KPP Jakarta Setiabudi II
  28. KPP Jakarta Gambir III
  29. KPP Kebayoran Baru IV
  30. KPP Jakarta Pluit
  31. KPP Pasuruan
  32. KPP Jakarta Jatinegara
  33. KPP Teluk Betung
  34. KPP Jakarta Pulogadung
  35. KPP Jakarta Setiabudi III
  36. KPP Tangerang Barat
  37. KPP Bangko
  38. KPP Cibitung
  39. KPP Banjarbaru
  40. KPP Karawang Selatan
  41. KPP Kosambi
  42. KPP Jakarta Tamansari I
  43. KPP Subang
  44. KPP Pelembang Seberang Ulu
  45. KPP Jakarta Menteng III
  46. KPP Singaraja
  47. KPP Muara Bungo
  48. KPP Kolaka
  49. KPP Karawang Utara
  50. KPP Semarang Tengah II
  51. KPP Surabaya Sukomanunggal
  52. KPP Cilegon
  53. KPP Banyuwangi
  54. KPP Denpasar Barat
  55. KPP Surabaya Simokerto
  56. KPP Cirebon I
  57. KPP Indramayu
  58. KPP Bangkinang. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:30 WIB KPP BADAN DAN ORANG ASING

Perkuat Pengawasan PPN PMSE, KPP Badora Kolaborasi dengan Komdigi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Rabu, 29 Januari 2025 | 13:00 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Jelaskan Manfaat Fitur Deposit Pajak di Coretax, KPP Adakan Kelas

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China