Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak menjelang akhir 2018 menjadi sorotan beberapa media nasional pada hari ini, Jumat (28/12/2018). Apalagi, hingga saat ini, mayoritas kantor pelayanan pajak (KPP) belum memenuhi target yang sudah ditetapkan.
Data terakhir Ditjen Pajak (DJP), baru 25 KPP, atau sekitar 7% dari total 352 KPP yang sudah memenuhi target penerimaan pajak. Dengan demikian, sesuai proyeksi risiko shortfall – selisih kurang antara realisasi dan target – pajak tidak terhindarkan.
Kendati demikian, Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan risiko shortfall itu masih bisa ditambal dengan pos penerimaan lainnya, terutama dari sisi PNBP. Ini dikarenakan ada berkah dari harga komoditas, terutama minyak pada pertengahan tahun ini.
Beberapa media nasional juga menyoroti terkait persiapan implementasi penuh Pertukaran Data Elektronik via Internet (PDE Internet) oleh Ditjen Bea dan Cukai (DJBC). Pelayanan berbasis internet diharapkan dapat mempercepat dan mengefektifkan proses.
Meskipun hingga saat ini belum seluruh kantor layanan dan pengawasan bea cukai mengimplementasikan PDE Internet, DJBC meyakini implementasi penuh tetap bisa dijalankan mulai 1 Januari 2019.
Berikut ulasan berita selengkapnya.
Kendati mencatatkan shortfall pada penerimaan pajak, Dirjen Pajak Robert Pakpahan tidak khawatir. Pasalnya, ada pos penerimaan lain yang bisa menutup kekurangan dari pajak. Ini membuat total keseluruhan pendapatan negara masih relatif terjaga.
“Masih ada shortfall lah karena untuk meralisasikan target yang ada di APBN itu kita harus tumbuh 23,5% dari realisasi tahun lalu. Itu agak terlalu berat karena ekonomi tumbuh secara nominal 5,17%. Namun, APBN sangat-sangat aman,” katanya.
Sempat menyentuh US$70 per barel, kenaikan harga minyak pada tahun ini menjadi penolong kinerja APBN. Meskipun ada risiko shortfall penerimaan pajak, ada tambalan dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Hingga November 2018, realisasi PNBP mencapai 124,4% dari target dan PPh migas sebesar 156,7% dari target.
Pada 2016, pengembangan sistem PDE Internet dilakukan pada 60 kantor pengawasan dan pelayanan untuk memproses dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Hingga saat ini, sudah ada 83 kantor yang mengimplementasikan PDE Internet.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2018 diprediksi kembali melambat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perang dagang yang menjalar pada perlambatan ekonomi dunia. Namun demikian, untuk Indonesia, konsumsi pemerintah dan rumah tangga diperkirakan masih menjadi penopang. Apalagi, ada kecenderungan peningkatan belanja pada akhir tahun. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.