KABINET INDONESIA MAJU

Laporan Setahun Jokowi - Ma'ruf, RI Masih Layak Jadi Tujuan Investasi

Dian Kurniati | Selasa, 20 Oktober 2020 | 11:15 WIB
Laporan Setahun Jokowi - Ma'ruf, RI Masih Layak Jadi Tujuan Investasi

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menyebutkan rasio utang Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini masih lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara lain sehingga Indonesia diyakini masih layak sebagai tujuan investasi.

Saat ini, rasio utang terhadap produk domestic bruto (PDB) Pemerintah Indonesia kurang dari 35%. Menurut pemerintah, rasio tersebut tergolong kecil, dan menunjukkan pengelolaan utang pemerintah yang hati-hati.

"Rating utang tersebut menunjukkan Indonesia saat ini masih layak sebagai tujuan investasi," sebut pemerintah dalam Laporan Setahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, dikutip Selasa (20/10/2020).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan rasio utang Indonesia tahun ini akan sebesar 38,5% terhadap PDB, dan menjadi 41,8% terhadap PDB pada 2021. Tahun lalu, rasio utang Indonesia hanya 30,5% terhadap PDB.

Di lain pihak, rasio utang di banyak negara lain menembus 50% atau 100% terhadap PDB. Misal, rasio utang Malaysia yang diprediksi menembus 67,6% terhadap PDB. Demikian pula AS, yang rasio utangnya akan menembus 131,2% dari tahun lalu sebesar 108,7%.

Laporan tahunan tersebut juga menyebutkan mulai ada sinyal perbaikan kondisi ekonomi Indonesia dari tekanan pandemi, yang ditandai dengan membaiknya indikator Purchasing Manager Index (PMI) di bidang manufaktur dan Indeks Keyakinan Konsumen.

Baca Juga:
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Bank Indonesia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2020 berada di posisi 80,40, setelah sebelumnya anjlok ke level 77,80 pada Mei 2020. Sebelum ada pandemi, indeks berada pada level 121,67.

Sementara itu, indikator PMI menurut IHS Markit menunjukkan tren perbaikan meski sedikit turun pada September 2020 ke posisi 47,20 dari bulan sebelumnya 50,76. Posisi terendah terjadi pada April 2020, yaitu 27,49.

Selain itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2020 tercatat US$135,15 miliar. Dari nilai tersebut, cadangan devisa mampu membiayai impor dan membayar utang luar negeri pemerintah selama 9,1 bulan, lebih dari 3 kali lipat di atas standar internasional.

"Pemerintah harus tetap mewaspadai cadangan devisa yang dimiliki dengan mempersiapkan potensi di sektor pariwisata," bunyi laporan pemerintah. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan