LAPORAN TAHUNAN DJP 2021

Lakukan Ekstensifikasi, DJP Berhasil Jaring 30.972 Wajib Pajak Baru

Muhamad Wildan | Jumat, 18 November 2022 | 17:00 WIB
Lakukan Ekstensifikasi, DJP Berhasil Jaring 30.972 Wajib Pajak Baru

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak mencatat adanya penurunan laju penambahan wajib pajak baru dari upaya ekstensifikasi.

Pada 2020, wajib pajak baru bertambah sebanyak 112.519 wajib pajak berkat ekstensifikasi. Pada 2021, penambahan wajib pajak hasil ekstensifikasi tercatat melambat menjadi hanya 30.927 wajib pajak saja.

"Ekstensifikasi adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan DJP terhadap wajib pajak yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif, tetapi belum mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP," tulis DJP dalam Laporan Tahunan 2021, dikutip Jumat (18/11/2022).

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Pada 2021, kegiatan ekstensifikasi otoritas pajak tersebut dilakukan berdasarkan data yang bersumber dari kegiatan pengumpulan data lapangan (KPDL).

Berkaca pada pengalaman 2020, tingkat keberhasilan ekstensifikasi memakai data KPDL tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data eksternal dari instansi, lembaga, asosiasi, dan pihak lain (ILAP).

Sejalan dengan tingginya manfaat dari data KPDL, DJP mencatat terdapat 275.631 data yang dilakukan penyelesaian KPDL pada 2021.

Baca Juga:
Ekstensifikasi dan Tren Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dalam 1 Dekade

Sebelum melaksanakan ekstensifikasi, DJP terlebih dahulu menyusun daftar hasil ekstensifikasi (DSE) yang bersumber dari data eksternal, internal, dan KPDL.

Pada 2021, tercatat hanya terdapat 415.756 DSE baru yang bersumber dari data eksternal. Sementara itu, terdapat 628.070 DSE yang bersumber dari data internal.

"DSE ditindaklanjuti dengan mekanisme permintaan penjelasan atas data dan/atau keterangan oleh KPP terhadap wajib pajak. Dalam hal wajib pajak telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif maka atas wajib pajak tersebut akan diterbitkan NPWP," sebut DJP.

Baca Juga:
Pegawai Pajak Mampir ke Warung Nasi, Ingatkan Bayar dan Lapor Pajak

Bila wajib pajak yang diminta penjelasan atas data dan/atau keterangan ternyata tidak atau belum memenuhi persyaratan subjektif dan objektif, KPP akan menerbitkan berita acara tidak diterbitkan NPWP.

Evaluasi atas kegiatan ekstensifikasi dilakukan oleh DJP, salah satunya melalui uji petik atas berita acara tidak diterbitkan NPWP setiap semester. Uji petik ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas tindak lanjut DSE. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 15 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ekstensifikasi dan Tren Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dalam 1 Dekade

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 17:30 WIB KP2KP SINJAI

Pegawai Pajak Mampir ke Warung Nasi, Ingatkan Bayar dan Lapor Pajak

Rabu, 02 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP BINTUHAN

Gali Potensi Penerimaan, Petugas Pajak Sisir Tempat Usaha Klinik

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja