ISRAEL

Kurangi Konsumsi, Peralatan Plastik Sekali Pakai Mulai Kena Cukai

Redaksi DDTCNews | Selasa, 02 November 2021 | 14:30 WIB
Kurangi Konsumsi, Peralatan Plastik Sekali Pakai Mulai Kena Cukai

Peralatan makan plastik sekali pakai tengah dijual di Givat Shaul, Jerusalem (27/10.2021). Foto: Yonatan Sindel/Flash90

YERUSALEM, DDTCNews – Guna mengurangi limbah plastik, Pemerintah Israel memperkenalkan pajak atau tepatnya cukai baru untuk peralatan plastik sekali pakai. Pemberlakuan cukai tersebut akan menyebabkan kenaikan senilai ILS11 atau Rp50.345,95 per kilogram plastik sekali pakai.

Menteri Perlindungan Lingkungan Israel Tamar Zandberg berharap masyarakat dapat mengurangi pembelian hingga 40% atas produk plastik sekali pakai yang berbahaya bagi lingkungan seiring dengan diterapkannya cukai plastik tersebut.

“Menggandakan harga akhir di konsumen dapat mengurangi konsumsi produk-produk yang berpolusi ini,” katanya dikutip dari timesofisrael.com, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Zandberg menilai cukai plastik tersebut diperlakukan sama seperti rokok atau alkohol. Kecanduaan penggunaan plastik sekali pakai harus segera dihentikan. Menurutnya, cukai plastik tersebut relatif adil karena hanya dikenakan bagi pengguna.

Dia juga menjelaskan plastik sekali pakai berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan yang bisa berdampak terhadap perekonomian pada masa mendatang. Untuk itu, penerapan cukai plastik sekali pakai sudah sangat mendesak.

Israel merupakan konsumen plastik sekali pakai per kapita terbesar kedua di dunia. Masyarakat Israel menghabiskan ILS2 miliar atau Rp9,15 triliun per tahun untuk peralatan plastik. Pemerintah Israel juga mencatat 90% sampah di pantai merupakan sampah plastik.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Menurut sebuah survei oleh Institut Demokrasi Israel pada November 2019, orang Israel sangat ingin mendukung larangan negara terhadap peralatan makan sekali pakai. Meski demikian, saat itu belum ada undang-undang nasional mengenai masalah tersebut.

Meskipun tidak ada hukum positif yang mengatur pada saat itu, beberapa otoritas lokal telah pindah untuk menghapus plastik sekali pakai di sekolah. Selain itu, sejumlah toko milik swasta juga secara sukarela berhenti menggunakan peralatan plastik sekali pakai. (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

02 November 2021 | 23:54 WIB

Diberlakukannya cukai atas peralatan plastik sekali pakai merupakan implikasi dari adanya eksternalitas negatif dari peralatan plastik sekali pakai tersebut, sehingga dengan adanya cukai dapat menjadi salah satu upaya untuk melaksanakan fungsi regulerend bagi pemerintah

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja