STABILITAS SISTEM KEUANGAN

KSSK Gelar Rapat Koordinasi Setelah Aksi 22 Mei, Ini Hasilnya

Redaksi DDTCNews | Kamis, 23 Mei 2019 | 15:26 WIB
KSSK Gelar Rapat Koordinasi Setelah Aksi 22 Mei, Ini Hasilnya

Suasana konferensi pers KSSK. 

JAKARTA, DDTCNews – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan tensi politik yang memanas di dalam negeri – termasuk eskalasi kericuhan dalam dua hari terakhir -- tidak signifikan memengaruhi stabilitas sistem keuangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pelaku usaha dan investor sudah mengantisipasi proses politik pada tahun ini. Dengan demikian, menurutnya, kondisi yang terjadi tidak memengaruhi dunia usaha dalam menjalankan usaha hingga dan melakukan ekspansi.

“Investor dan pelaku usaha memahami terkait kegiatan Pemilu dan sudah diantisipasi, jadi tidak ada yang namanya element of surprise,” Katanya dalam konferensi pers KSSK, Kamis (23/5/2019).

Baca Juga:
Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Hasil Pemilu yang sudah sesuai ekspektasi tersebut, lanjut dia, dapat terlihat dari dengan ucapan selamat para pemimpin negara terkait kegiatan Pemilu. Kemudian, indikator makro ekonomi dan pasar keuangan juga terpantau stabil.

Selain itu, pelaku usaha di dalam negeri juga tidak banyak terpengaruh dinamika politik dalam beberapa waktu terakhir. Prospek ekonomi dinilai akan membaik di sisa kuartal tahun ini. “Ketika lihat indikator di dalam negeri sebenarnya lebih positif,” ungkapnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut justru menyebut faktor eksternal sebagai faktor yang paling dominan dalam gejolak ekonomi belakangan ini. Depresiasi nilai tukar dan lesunya kinerja pasar saham banyak bersumber dari dinamika global yang kembali menghangat.

Baca Juga:
Negara Inclusive Framework Teken STTR Pekan Ini, Sri Mulyani Hadir

Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang meningkat, lanjut Sri Mulyani, manjadi faktor kejutan menjelang pertengahan tahun. Pasalnya, harapan terjadinya konsensus sudah terlihat sejak awal tahun ini.

"Kalau trigger awalnya adalah dari luar negeri, terutama dengan kebijakan yang cukup drastis dari pemerintah AS yang secara cepat membuat keputusan untuk menambah tarif terhadap Tiongkok. Sinyal itu membuat seluruh pasar saham dan obligasi di seluruh dunia terpengaruh, temasuk nilai tukar,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN