Ilustrasi.
BATAM, DDTCNews - Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Kepulauan Riau berhasil merealisasikan penerimaan bea dan cukai sejumlah Rp176 miliar hingga Mei 2024.
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi KPUBC Batam Evi Octavia mengatakan realisasi tersebut setara dengan 26,69% dari target pada tahun ini Rp659,45 miliar. Menurutnya, realisasi itu lebih rendah ketimbang proyeksinya sebesar 30% - 35%.
"Di target penerimaan Bea Cukai Batam, kami agak keteteran di bea keluar karena harga sawit turun," katanya, dikutip pada Kamis (27/6/2024).
Evi menuturkan fluktuasi harga komoditas menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kinerja bea cukai. Sebagai penghasil kelapa sawit, kinerja bea keluar di KPUBC Batam memang akan mengikuti pergerakan harga komoditas tersebut di pasar global.
Dia menyebut realisasi penerimaan bea keluar hingga Mei 2024 mencapai Rp25,97 miliar, atau 10,52% dari target. Menurutnya, setoran bea keluar biasanya akan membaik apabila terjadi penguatan harga kelapa sawit.
Sementara itu, penerimaan dari bea masuk hingga Mei 2024 senilai Rp133,17 miliar atau 33% dari target. Kinerja penerimaan ini dinilai positif karena mampu melampaui 30% dari target dalam 5 bulan pertama tahun ini. Untuk cukai, realisasinya Rp16,75 miliar atau 81,5% dari target.
"Kalau [penerimaan] bea masuk dan cukai mungkin ada extra effort yang kami lakukan. Sampai saat ini bea masuk dan cukai masih on the track," ujar Evi.
Evi menambahkan KPUBC Batam terus mengoptimalkan penerimaan melalui kegiatan pengawasan. Hingga Mei 2024, KPUBC Batam sudah melakukan 233 penindakan, terdiri atas 118 penindakan rutin, 104 pengawasan laut, dan 11 pengawasan terhadap narkotika.
Nilai barang penindakan tersebut mencapai Rp11,53 miliar dengan kerugian negara diestimasi senilai Rp1,65 miliar. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.