PEMILU 2024

KPU Sebut Pemilu 2024 Tak Bakal Sepanas 2019, Ini Alasannya

Muhamad Wildan | Kamis, 12 Oktober 2023 | 13:18 WIB
KPU Sebut Pemilu 2024 Tak Bakal Sepanas 2019, Ini Alasannya

Warga berjalan di depan mural bertema Pemilu 2024 di Jalan Perjuangan Raya, Jakarta, Kamis (28/9/2023). Pemilu serentak Pilpres, Pileg dan Pilkada akan dilakukan 14 Februari 2024. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meyakini situasi pada pemilu 2024 bakal lebih adem bila dibandingkan dengan pemilu 2019 lalu.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan tak seperti 2019 lalu, pemilu 2024 tidak didahului oleh beragam pilkada yang memanaskan situasi di masyarakat.

"Pada pemilu 2019 ada satu situasi yang katakanlah mematangkan atau memanaskan. Hal ini diawali dari pilkada DKI 2017 yang kemudian diikuti pilkada 2018 dan ujungnya di pemilu 2019. Artinya isu dan berbagai macam bahan yang digunakan untuk memanaskan situasi itu berkelanjutan," ujar Hasyim, dikutip Kamis (12/10/2023).

Baca Juga:
580 Anggota DPR Terpilih Resmi Dilantik, Paling Banyak dari PDIP

Berbeda dengan pemilu 2019, pemilu 2024 tidak diawali dengan pilkada pada 2022 atau 2023. Kepala daerah yang habis masa jabatannya langsung digantikan oleh penjabat (Pj). Dengan demikian, tidak ada isu-isu pilkada yang berlanjut pada pemilu 2024.

Seperti diketahui, pilkada yang terakhir digelar oleh KPU adalah pilkada 2020. Dengan demikian, terdapat jeda selama kurang lebih 3 tahun antara pilkada 2020 dan pemilu 2024.

"Setidak-tidaknya tensi beraroma kompetisi sepanjang tahun 2022-2023 untuk kepala daerah boleh dikatakan situasinya menurun," ujar Hasyim.

Baca Juga:
Trump Janji Bakal Bebaskan Uang Lembur dari Pungutan Pajak

Untuk diketahui, KPU bakal membuka pendaftaran capres dan cawapres peserta pemilu 2024 pada 19 Oktober hingga 25 Oktober 2023. Adapun masa kampanye pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari 2024.

Selanjutnya, pemungutan suara bakal digelar pada 14 Februari 2024 dan bakal direkapitulasi pada 15 Februari hingga 20 Maret 2024. Dalam hal diperlukan, pilpres putaran kedua bakal digelar pada 26 Juni 2024. (sap)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 01 Oktober 2024 | 10:45 WIB PEMILU 2024

580 Anggota DPR Terpilih Resmi Dilantik, Paling Banyak dari PDIP

Minggu, 29 September 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Kamala Harris Janjikan Insentif Pajak untuk Sektor Manufaktur

Selasa, 17 September 2024 | 12:00 WIB PILKADA 2024

Cagub DKI Pramono Anung Bakal Bebaskan Pungutan PBB seperti Era Anies

Senin, 16 September 2024 | 15:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Bakal Bebaskan Uang Lembur dari Pungutan Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja