Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
JAKARTA, DDTCNews – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengatakan independensi lembaga peradilan dihadapkan oleh tantangan baru akibat kehadiran media sosial.
Anwar menyampaikan tantangan independensi lembaga peradilan tersebut saat menyampaikan pidato dalam Pengucapan Sumpah Ketua dan Wakil Ketua MK 2023-2028. Menurut Anwar, media sosial sering kali digunakan untuk memobilisasi opini publik atas lembaga peradilan.
“Dengan pemanfaatan media sosial yang demikian masif, opini publik menjadi lebih mudah dimobilisasi dengan tujuan tertentu,” ujar Anwar, Senin (20/3/2023).
Menurut Anwar, penggunaan media sosial untuk memobilisasi opini publik sangat kentara, terutama saat digelarnya Pemilu serentak pada 2019. Di tengah tekanan tersebut, Anwar mengaku pihaknya tidak tunduk pada opini publik ketika mengadili setiap perkara.
“Ketika mengadili perkara hasil Pemilu, saya harus mengatakan kami majelis hakim MK tidak tunduk dan tidak takut kepada siapapun, kecuali tunduk kepada konstitusi dan hanya takut kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Anwar.
Anwar pun mengimbau kepada publik untuk lebih dewasa menyikapi putusan lembaga peradilan dan lebih bijaksana menggunakan media sosial. "Mari kita hindari pemanfaatan media sosial untuk kepentingan tertentu selain menegakkan kebenaran, hukum, dan keadilan sesuai amanah konstitusi,” ajaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar menyampaikan komitmen keputusannya ke depan tidak akan dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan ataupun kekeluargaan. "Saya pribadi berpegang teguh pada risalah Rasulullah yang menyatakan 'Jika seandainya anakku Fatimah mencuri maka aku sendiri yang akan memotong tangannya'," ujar Anwar dalam pidatonya.
Seperti diketahui, Anwar Usman resmi dilantik sebagai Ketua MK untuk masa jabatan 2023-2028. Dalam kesempatan yang sama, Saldi Isra juga dilantik sebagai Wakil Ketua MK untuk masa jabatan 2023-2028. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.