TAHUN POLITIK

Ketua Apindo: Ekonomi 2019 Cenderung Stagnan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 05 Desember 2018 | 16:33 WIB
Ketua Apindo: Ekonomi 2019 Cenderung Stagnan

JAKARTA, DDTCNews – Laju perekonomian Indonesia pada 2019 diproyeksikan tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Pelaku usaha mendapati faktor tambahan dari kegiatan politik yang menjadi tantangan ekonomi tumbuh lebih tinggi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B.Sukamdani mengatakan faktor eksternal menjadi batu sandungan utama dalam akselerasi ekonomi. Perang dagang antara AS dan China menjadi faktor global yang masih memiliki implikasi luas meski sudah ada harapan moderasi pasca pertemuan G-20 pekan lalu.

"Pertumbuhan ekonomi kami proyeksikan di 5,2%. Jadi lebih konservatif dari target pemerintah di angka 5,3%," katanya dalam diskusi 'Outlook Apindo 2019', Rabu (5/12/2018).

Baca Juga:
DJP Klaim Insentif Pajak 2025 Sudah Akomodir Rumah Tangga dan UMKM

Selain faktor global yang masih mendominasi, eskalasi suhu politik jelang Pilpres menjadi tantangan tersendiri pada 2019. Transisi politik disebut Hariyadi membuat pelaku usaha menunggu pemerintah hasil pemilu 2019 terbentuk.

Lebih lanjut, dia menggarisbawahi bahwa kinerja kabinet pemerintahan tidak akan optimal dalam tahun transisi politik. Pasalnya, pemilu yang dihelat April praktis menyita perhatian nasional hingga administrasi baru terbentuk pada Oktober 2019.

"Sekarang waktu kerja kabinet efektif hanya 10 bulan. Penilaian kami di dalam negeri tidak akan optimal dalam mencapai target ekonomi," imbuhnya.

Baca Juga:
PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Oleh karena itu, kuartal I 2019 akan menjadi kunci dalam akselerasi nasional pada 2019. Bila pemerintah bisa menyakinkan pelaku usaha untuk tetap ekspansi maka efeknya akan positif bagi ekonomi pada kuartal II dan III.

"Kuartal I kunci pertumbuhan ekonomi. Kalau pelaku usaha confident lakukan ekspansi efeknya akan positif di kuartal selanjutnya," ungkapnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Klaim Insentif Pajak 2025 Sudah Akomodir Rumah Tangga dan UMKM

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 09:17 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Paket Kebijakan Ekonomi yang Baru Harus Bisa Dongkrak Daya Beli

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP