KINERJA APBN

Kemenkeu Anggap SiLPA Tinggi Cerminkan Kas Pemerintah Aman

Muhamad Wildan | Minggu, 25 April 2021 | 13:01 WIB
Kemenkeu Anggap SiLPA Tinggi Cerminkan Kas Pemerintah Aman

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Kementerian Keuangan menilai sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) yang tinggi per Maret 2021 mencerminkan kecukupan kas pemerintah yang aman. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menilai sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) yang tinggi per Maret 2021 mencerminkan kecukupan kas pemerintah yang aman.

Per Maret 2021, tercatat SiLPA pada APBN mencapai Rp178,8 triliun, jauh lebih rendah dari SiLPA pada Februari 2021 yang mencapai Rp209,5 triliun.

"SiLPA Rp178,8 triliun yang menunjukkan lebih rendah dibandingkan dengan bulan lalu. Kecukupan kas pemerintah sangat-sangat aman," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pada Konferensi Pers APBN KiTa Edisi April 2021, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga:
APBN Catatkan Defisit Rp93,4 Triliun hingga Juli 2024

Besarnya SiLPA per Maret 2021 tidak terlepas dari lebih tingginya realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan defisit anggaran. Realisasi pembiayaan anggaran per Maret 2021 mencapai Rp323 triliun. Sementara itu, defisit anggaran masih terjaga 0,82% dari PDB senilai Rp144,2 triliun.

Apabila diperinci, tercatat realisasi pembiayaan utang per Maret 2021 sudah mencapai Rp328,5 triliun atau 27,9% dari target pembiayaan utang yang mencapai Rp1.177,4 triliun pada tahun ini.

"Pembiayaan utang mencapai 63,9% dari target semester I/2021 atau 27,9% dari target APBN 2021. Ini menggambarkan kita masih relatif frontloading, issuance kita masih terutama masih cukup heavy di kuartal I/2021," sambung Suahasil.

Baca Juga:
Penerimaan Pajak Tumbuh 7,3 Persen, Ini Kata Wamenkeu Suahasil

Ia menambahkan pembiayaan utang diperlukan untuk menopang berbagai kebutuhan pembiayaan nonutang, defisit anggaran, dan akselerasi pemulihan ekonomi.

"Apakah defisit ini produktif? Jelas produktif karena memang untuk membantu masyarakat secara langsung pada situasi Covid-19 dan mendukung dunia usaha pulih kembali," katanya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 13 Agustus 2024 | 10:47 WIB KINERJA FISKAL

APBN Catatkan Defisit Rp93,4 Triliun hingga Juli 2024

Rabu, 20 Desember 2023 | 09:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Tumbuh 7,3 Persen, Ini Kata Wamenkeu Suahasil

Senin, 16 Oktober 2023 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jaga Kelestarian Lingkungan, Wamenkeu: Peran APBN Terus Diperkuat

Jumat, 29 September 2023 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Anggaran Jumbo untuk Subsidi Energi, Wamenkeu: Uangnya dari Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja