PENGAWASAN PERDAGANGAN

Kemendag Musnahkan Barang Impor Rp13 Miliar, Ada Makanan Hingga Parfum

Redaksi DDTCNews | Jumat, 09 Juni 2023 | 14:33 WIB
Kemendag Musnahkan Barang Impor Rp13 Miliar, Ada Makanan Hingga Parfum

Barang impor ilegal yang dimusnahkan. (foto: Kemendag)

TANGERANG, DDTCNews - Pemerintah memusnahkan barang impor ilegal senilai Rp13,31 miliar. Produk yang dimusnahkan terdiri dari produk pangan, obat tradisional, parfum, hingga busbar (pelat) tembaga.

Seluruh produk ilegal tersebut diimpor dari berbagai negara, khususnya Thailand, China, dan India.

"Ini merupakan hasil pengawasan tata niaga impor di luar kawasan pabean di wilayah Jawa Barat dan Banten periode Januari hingga Mei 2023," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memimpin proses penghancuran produk impor ilegal di Kawasan Industri Keroncong, Tangerang, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga:
Ada Aturan Baru, Exchanger Kripto Harus Punya Hak Akses NIK Dukcapil

Mendag mengungkapkan ada 6 importir yang mendapatkan sanksi berupa pemusnahan barang yang diimpor tidak sesuai dengan ketentuan. Pelanggaran yang dilakukan importir adalah tidak adanya dokumen laporan surveyor dan/atau pengecualiannya, tidak adanya dokumen persetujuan impor, dan tidak adanya dokumen nomor pendaftaran barang (NPB).

Zulkifli menambahkan pengawasan post border dilakukan berdasarkan Peraturan Mendag 25/2022 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, melalui pemeriksaan kesesuaian antara izin impor yang dimiliki pelaku usaha dengan barang yang diimpor.

Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah barang keluar dari kawasan pabean dengan tujuan mendorong percepatan usaha dan investasi di Indonesia.

Baca Juga:
BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Pemusnahan barang impor ilegal ini, ujar mendag, dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku usaha yang bandel. Menurutnya, barang impor ilegal mengganggu iklim ekonomi di dalam negeri.

Zulkifli pun mendorong seluruh importir untuk menjalankan kegiatan perdagangan, termasuk importasi, dengan mengikuti seluruh aturan dan ketentuan yang berlaku. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:00 WIB PERATURAN BAPPEBTI 9/2024

Ada Aturan Baru, Exchanger Kripto Harus Punya Hak Akses NIK Dukcapil

Jumat, 18 Oktober 2024 | 19:15 WIB KEBIJAKAN BEA MASUK

BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Diberi Kemudahan Ekspor, Ini 6 Kriteria Eksportir Bereputasi Baik

Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Terkendala Saat Gunakan CEISA 4.0, DJBC Bagikan Tips agar Lancar

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN