PMI MANUFAKTUR

Kembali Pecah Rekor, Ini Data Terbaru Indeks Manufaktur Indonesia

Dian Kurniati | Rabu, 02 Juni 2021 | 11:14 WIB
Kembali Pecah Rekor, Ini Data Terbaru Indeks Manufaktur Indonesia

Perkembangan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia. 

JAKARTA, DDTCNews – IHS Markit merilis Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2021 sebesar 55,3. Indeks tersebut mengalami kenaikan dari posisi pada bulan sebelumnya sebesar 54,6.

Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit Jingyi Pan mengatakan PMI Manufaktur tersebut menjadi rekor tertinggi dalam 3 bulan berturut-turut. Menurutnya, kondisi bisnis juga telah menguat dalam 7 bulan berturut-turut.

"Ada peningkatan permintaan dan output yang kuat. Peningkatan pertama pada ketenagakerjaan dalam 15 bulan juga merupakan tanda yang menggembirakan," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga:
Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Pan mengatakan posisi PMI Manufaktur Indonesia naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei. Selain itu, sisi ketenagakerjaan kembali bertumbuh untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat.

Meski demikian, kendala pasokan terus tercermin dari perpanjangan waktu pemenuhan pesanan. Hal ini mengakibatkan inflasi biaya input dan output terus berlanjut di Indonesia.

Dia menyebut kondisi bisnis Indonesia telah menguat dalam 7 bulan berturut-turut. Dua komponen terbesar indeks headline, yakni output dan permintaan baru, menjadi kontributor utama dalam peningkatan rekor pada Mei.

Baca Juga:
PMI Manufaktur Masih Kontraksi, Pemerintah Bakal Evaluasi Kebijakan

Menurut Pan, perusahaan menyaksikan peningkatan yang lebih kuat dari permintaan secara keseluruhan. Hal ini didukung pertumbuhan permintaan baru internasional pada bulan kedua yang memicu kenaikan produksi manufaktur pada Mei.

Produsen pun meningkatkan akuisisi bahan baku dan barang setengah jadi serta memperluas pembelian selama 4 bulan berturut-turut untuk memenuhi kebutuhan permintaan baru dan peningkatan produksi.

"Kendala pasokan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Ini mengakibatkan kenaikan harga yang dialami di seluruh sektor manufaktur. Sebagai akibat dari keterlambatan pengiriman, input menipis meskipun rekor transaksi pembelian meningkat," ujarnya.

Secara umum, Pan menambahkan perusahaan mempertahankan pandangan positif terkait produksi. Hampir tiga perempat responden survei terus berharap produksi akan meningkat dalam periode 12 bulan ke depan seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan kondisi ekonomi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Kamis, 03 Oktober 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PMI Manufaktur Masih Kontraksi, Pemerintah Bakal Evaluasi Kebijakan

Selasa, 03 September 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PMI Manufaktur Terkontraksi, Pemerintah Optimalkan Bauran Kebijakan

Minggu, 25 Agustus 2024 | 14:30 WIB LAPORAN KEUANGAN DJP 2023

4 Tahun Berlaku, Fasilitas Pajak Ini Hanya Dimanfaatkan 1 WP Industri

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?