KEBIJAKAN PEMERINTAH

PMI Manufaktur Masih Kontraksi, Pemerintah Bakal Evaluasi Kebijakan

Dian Kurniati | Kamis, 03 Oktober 2024 | 14:00 WIB
PMI Manufaktur Masih Kontraksi, Pemerintah Bakal Evaluasi Kebijakan

Gedung Badan Kebijakan Fiskal.

JAKARTA, DDTCNews - Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September 2024 tercatat di level 49,2 atau naik dari bulan sebelumnya di level 48,9.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan PMI manufaktur sudah membaik ketimbang bulan sebelumnya meski masih di zona kontraksi. Untuk mendorong kinerja manufaktur, lanjutnya, pemerintah akan mengevaluasi berbagai kebijakan yang berlaku.

"Pemerintah akan terus melakukan evaluasi kebijakan dan antisipasi terhadap berbagai tantangan global untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," katanya, Kamis (3/10/2024).

Baca Juga:
Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Febrio menjelaskan kontraksi PMI saat ini sejalan dengan penurunan kinerja sektor manufaktur global di tengah tekanan permintaan. Maraknya hambatan perdagangan saat ini juga turut membuat kinerja manufaktur tertekan.

Selain itu, kontraksi PMI juga disebabkan adanya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi China yang masih membayangi walaupun negara tersebut telah berusaha membangkitkan optimisme pasar melalui paket stimulus yang cukup signifikan.

Febrio mengungkapkan sebagian besar negara mitra dagang Indonesia juga mengalami kontraksi PMI manufaktur. Misal, PMI manufaktur AS berada di level 47,0, China 49,3, dan Jepang 49,6. Sementara itu, beberapa negara tercatat ekspansi meskipun melambat seperti India dan Thailand.

Baca Juga:
Alami Eror di Jenis Pekerjaan Saat Perbarui DUK, Ini Kata Kring Pajak

Di Indonesia, peluang ekspor manufaktur Indonesia diperkirakan masih cukup kuat, terutama dari hasil hilirisasi. Hal ini mulai terindikasi dari tren kenaikan beberapa harga komoditas seperti nikel, minyak sawit mentah (CPO), dan batu bara.

PMI manufaktur Indonesia pun telah memperlihatkan perbaikan meskipun masih dalam zona kontraksi. Kondisi ini menunjukkan level PMI manufaktur Indonesia mulai termoderasi di tengah tantangan global.

"Optimisme tetap kita jaga untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi," ujar Febrio. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6