KEBIJAKAN ENERGI

Jokowi Minta Ongkos Produksi Gas Bumi Dievaluasi Agar Kompetitif

Redaksi DDTCNews | Senin, 31 Juli 2023 | 16:45 WIB
Jokowi Minta Ongkos Produksi Gas Bumi Dievaluasi Agar Kompetitif

Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan jajarannya untuk mengevaluasi kembali ongkos produksi gas bumi yang dikeluarkan masing-masing produsen. Tujuannya, menciptakan iklim investasi migas di Indonesia yang lebih kompetitif, khususnya di kancah Asean.

Arifin menyebutkan nantinya akan ada tim antarkementerian yang mengevaluasi biaya yang dikeluarkan untuk produksi gas bumi.

"Kita diminta mengevaluasi kembali. Sehingga kita bisa pastikan gas tersebut betul-betul sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Kita ingin jadi negara yang kompetitif terutama negara di kawasan," kata Arifin usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (31/7/2023).

Baca Juga:
Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Biaya produksi gas yang kompetitif, diyakini juga berimbas pada harga jual gas bumi yang kompetitif pula. Dengan begitu, industri hilir yang ikut memanfaatkan pasokan gas bisa ikut terbantu.

Menjawab isu tentang tingginya harga gas bumi, pemerintah sebenarnya telah memberlakukan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri. HGBT dipatok senilai US$6 per MMBTU.

Dalam kesempatan yang sama, Arifin juga menekankan bahwa pasokan gas bumi dalam negeri masih sangat mencukupi. Sebanyak 67% produksi gas bumi dimanfaatkan oleh industri di dalam negeri. Baru sisanya, sebesar 33% dijual secara komersial, baik diekspor dalam bentuk LNG atau melalui pipa.

Baca Juga:
Kontribusi Sektor Mineral Batu Bara untuk PDB Capai Rp2.198 Triliun

Hari ini Jokowi mengundang pemangku kepentingan sektor energi untuk membahas Grand Strategy gas bumi nasional. Jokowi menggarisbawahi pentingnya memenuhi kebutuhan gas domestik sebelum akhirnya diekspor.

"Dan memastikan bahwa operasionalnya efisien. Sehingga kita bisa dapatkan gas yang kompetitif untuk bisa mendukung berkembangnya industri dalam negeri," kata Arifin.

Ke depannya, Arifin menambahkan, Kementerian ESDM terus mendorong dilakukannya eksplorasi dan eksploitasi secara masif untuk mendongkrak produksi gas bumi. Tujuannya, menjamin tercukupinya pasokan gas bumi untuk industri di dalam negeri. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 12:30 WIB NATAL DAN TAHUN BARU 2025

Stok Cukup, Kementerian ESDM Siap Penuhi Kebutuhan BBM Nataru 2025

Jumat, 29 November 2024 | 12:30 WIB KINERJA FISKAL

Kontribusi Sektor Mineral Batu Bara untuk PDB Capai Rp2.198 Triliun

Jumat, 01 November 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Tingkatkan Lifting, ESDM Bakal Kembangkan 301 Wilayah Kerja

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:30 WIB LAPORAN TAHUNAN SKK MIGAS 2023

Pemerintah Siapkan Pembebasan Indirect Tax untuk Eksplorasi Migas

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra