KETAHANAN PANGAN

Jokowi Jamin Produksi Pangan Masih Aman Meski Ada Super El Nino

Redaksi DDTCNews | Jumat, 13 Oktober 2023 | 14:15 WIB
Jokowi Jamin Produksi Pangan Masih Aman Meski Ada Super El Nino

Presiden Jokowi usai meninjau panen raya padi.

INDRAMAYU, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemenuhan kebutuhan pangan nasional masih aman, kendati ada fenomena super El Nino. Jokowi mengakui bahwa El Nino yang menyebabkan kekerangan parah di sejumlah daerah menggerus produksi pangan, khususnya beras, tetapi pasokannya masih mencukupi.

Dalam kunjungannya di Indramayu hari ini, Jokowi menemukan fakta lapangan bahwa harga beras merangkak naik. Hal ini merupakan hal baik bagi petani tetapi di sisi lain justru memberatkan konsumen.

"Saya lihat di lapangan produksinya masih baik. Memang turun karena super El Nino tetapi masih baik," kata Jokowi.

Baca Juga:
Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Jokowi memastikan pemerintah telah mengalkulasi strategi terkait dengan pasokan pangan untuk menghadapi fenomena El Nino. Dia berharap El Nino tidak dipersepsikan sebagai fenomena yang 'mengerikan' sehingga mengganggu ketahanan pangan secara signifikan.

"Jadi jangan nanti kita terkondisikan wah kelihatan ngeri sekali. Produksi masih baik tetapi memang terganggu sedikit oleh super El Nino," kata Jokowi.

Di Indramayu sendiri, produksi beras masih terjaga di angka 8 ton hingga 9 ton per hektare. Harga gabah di tingkat petani juga mencapai Rp7.400 per kilogram.

Baca Juga:
Barang Pokok Hingga Pendidikan Mewah Kena PPN 12%, PP 49/2022 Direvisi

Cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional per Oktober 2023 ini sebanyak 1,7 ton. Angka ini masih akan bertambah. Jokowi mengatakan dalam waktu dekat akan masuk beras impor sebanyak 500.000 ton hingga 600.000 ton.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian sempat memproyeksikan bahwa El Nino pada tahun ini bisa menggerus produksi beras hingga 1,2 juta ton. Adapun target produksi beras sepanjang 2023 dipatok di angka 30 juta ton. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 17 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Naik ke 12%, Inflasi Diperkirakan Hanya Naik 0,3 Poin Persen

Selasa, 17 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Barang Pokok Hingga Pendidikan Mewah Kena PPN 12%, PP 49/2022 Direvisi

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra