Presiden Jokowi usai meninjau panen raya padi.
INDRAMAYU, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemenuhan kebutuhan pangan nasional masih aman, kendati ada fenomena super El Nino. Jokowi mengakui bahwa El Nino yang menyebabkan kekerangan parah di sejumlah daerah menggerus produksi pangan, khususnya beras, tetapi pasokannya masih mencukupi.
Dalam kunjungannya di Indramayu hari ini, Jokowi menemukan fakta lapangan bahwa harga beras merangkak naik. Hal ini merupakan hal baik bagi petani tetapi di sisi lain justru memberatkan konsumen.
"Saya lihat di lapangan produksinya masih baik. Memang turun karena super El Nino tetapi masih baik," kata Jokowi.
Jokowi memastikan pemerintah telah mengalkulasi strategi terkait dengan pasokan pangan untuk menghadapi fenomena El Nino. Dia berharap El Nino tidak dipersepsikan sebagai fenomena yang 'mengerikan' sehingga mengganggu ketahanan pangan secara signifikan.
"Jadi jangan nanti kita terkondisikan wah kelihatan ngeri sekali. Produksi masih baik tetapi memang terganggu sedikit oleh super El Nino," kata Jokowi.
Di Indramayu sendiri, produksi beras masih terjaga di angka 8 ton hingga 9 ton per hektare. Harga gabah di tingkat petani juga mencapai Rp7.400 per kilogram.
Cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional per Oktober 2023 ini sebanyak 1,7 ton. Angka ini masih akan bertambah. Jokowi mengatakan dalam waktu dekat akan masuk beras impor sebanyak 500.000 ton hingga 600.000 ton.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian sempat memproyeksikan bahwa El Nino pada tahun ini bisa menggerus produksi beras hingga 1,2 juta ton. Adapun target produksi beras sepanjang 2023 dipatok di angka 30 juta ton. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.