Ilustrasi. (DDTCNews)
BRUSSELS, DDTCNews – Uni Eropa optimistis terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS bakal memperbaiki hubungan antara AS dan Uni Eropa yang sempat renggang akibat perbedaan pandangan mengenai proposal sistem perpajakan atas ekonomi digital.
Presiden European Commission Ursula von der Leyen berharap terpilihnya Biden akan membuat AS lebih kooperatif dalam negosiasi berbagai proposal seperti perdagangan internasional, perpajakan, dan masalah lingkungan.
"Kami percaya perdebatan yang selama ini terjadi bisa dijembatani," ujar von der Leyen seperti dilansir Tax Notes International, dikutip Senin (16/11/2020).
Leyen menegaskan penciptaan sistem pemajakan atas ekonomi digital yang adil sangat penting untuk dilakukan. Menurutnya, penghindaran pajak yang selama ini dilakukan oleh korporasi digital sudah tidak dapat ditoleransi.
“Fenomena ini makin mempertegas urgensi tercapainya konsensus atas pemajakan ekonomi digital dan pajak minimum global. Target Uni Eropa tetap sejalan dengan solusi global yang ditawarkan pada proposal OECD," ujar Leyen.
Seperti diketahui, Uni Eropa menuding Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump berupaya menghalangi tercapainya konsensus atas Pillar 1: Unified Approach. Kondisi itu juga membuat target pencapaian konsensus pemajakan ekonomi digital terpaksa molor.
Uni Eropa berkomitmen menerapkan pajak digital atau digital service tax (DST) bila konsensus atas Pillar 1 tidak tercapai sesuai dengan tenggat waktu yang ditargetkan. Prancis bahkan berkomitmen untuk menerapkan DST dengan tarif 3% pada Januari 2021. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.