DK OJK 2017-2022

Jika Gagal, Calon Ketua OJK Berpeluang Jadi Anggota

Redaksi DDTCNews | Jumat, 02 Juni 2017 | 11:32 WIB
Jika Gagal, Calon Ketua OJK Berpeluang Jadi Anggota

JAKARTA, DDTCNews – Panitia Seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Pansel DK OJK) membawa 14 pesertanya ke Komisi XI DPR RI untuk mengikuti seleksi uji kelayakan (fit and proper test). Namun, ada peserta yang mendapat perlakuan khusus oleh Pansel DK OJK.

Ketua Pansel DK OJK Sri Mulyani Indrawati menyatakan perlakuan khusus hanya diberikan kepada dua kandidat yang mengincar posisi Ketua DK OJK. Menurutnya, salah satu peserta yang tidak mendapatkan posisi tersebut akan diberikan kursi khusus sebagai Anggota DK OJK.

"Perlakuan itu hanya untuk peserta yang mengincar jabatan Ketua DK OJK saja. Perlakuan khusus dilakukan karena kedua kandidat itu mendapat ujian yang lebih berat dibandingkan dengan kandidat lainnya, bahkan pertanyaan yang diajukan dalam seleksi pun lebih banyak," ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (31/5).

Baca Juga:
MA Resmi Lantik Agusman dan Hasan Fawzi sebagai Dewan Komisioner OJK

Sri mengakui peserta yang mengincar jabatan Ketua DK OJK selalu mendapat ujian seleksi yang lebih berat dibanding peserta lainnya. Kedua nama peserta yang mendapat perlakuan khusus itu yaitu Sigit Pramono dan Wimboh Santoso.

Bahkan pada saat wawancara, kedua peserta tersebut mendapatkan banyak pertanyaan mengenai kemampuan untuk memimpin OJK dan menjalankannya secara keseluruhan. "Jika salah satunya tidak terpilih, maka sesuai dengan UU OJK, orang itu bisa dimasukkan ke dalam kategori lainnya," tuturnya.

Jauh sebelumnya, ada sekitar 882 calon peserta DK OJK. Namun kemudian jumlah peserta tersebut kian berkurang seiring dengan ujian seleksi yang meliputi tahapan administrasi, rekam jejak, masukan masyarakat, makalah, tes kepribadian, kesehatan hingga wawancara.

Baca Juga:
Sri Mulyani Serahkan 6 Nama Calon Anggota DK OJK kepada Jokowi

Pansel DK OJK berhasil mengikis jumlah peserta menjadi hanya 21 orang saja. Kemudian 24 nama tersebut dibawa ke Presiden RI Joko Widodo untuk diseleksi dan menghasilkan 14 nama yang saat ini menjalani fit and proper test oleh Anggota Komisi XI DPR RI.

Sri Mulyani mengharapkan seluruh kandidat yang terpilih nantinya mampu memimpin OJK dengan integritas yang tinggi, sehingga sektor keuangan Indonesia bisa semakin dijaga. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 09 Agustus 2023 | 10:51 WIB DEWAN KOMISIONER OJK

MA Resmi Lantik Agusman dan Hasan Fawzi sebagai Dewan Komisioner OJK

Rabu, 31 Mei 2023 | 09:30 WIB SELEKSI ANGGOTA DEWAN KOMISIONER OJK

Sri Mulyani Serahkan 6 Nama Calon Anggota DK OJK kepada Jokowi

Rabu, 01 Februari 2023 | 10:30 WIB SELEKSI HAKIM AGUNG

Seleksi CHA: Ruwaidah Soroti Inkonsistensi Putusan Pengadilan Pajak

Rabu, 20 Juli 2022 | 09:00 WIB DEWAN KOMISIONER OJK

Resmi Dilantik, Berikut Nama Anggota Dewan Komisioner OJK 2022-2027

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN