PILKADA 2024

Jelang Pilkada Serentak, Jokowi: Masalah di Masa Lalu Jangan Terulang

Dian Kurniati | Selasa, 20 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Jelang Pilkada Serentak, Jokowi: Masalah di Masa Lalu Jangan Terulang

Presiden Jokowi.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kesalahan dalam pelaksanaan pemilu 2024 tidak terulang dalam pilkada serentak pada 27 November 2024.

Jokowi mengatakan pelaksanaan pilkada 2024 tidak kalah rumit dibanding pemilu yang lalu. Dia pun meminta seluruh pegawai KPU melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menjaga kualitas demokrasi elektoral.

"Saya hanya ingin menekankan masalah-masalah di masa lalu jangan sampai terulang lagi yang berkaitan dengan pendaftaran pemilih, data pemilih yang tidak akurat, atau data terdaftar ganda," katanya dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pilkada 2024, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga:
Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Jokowi mengatakan persoalan yang juga tidak boleh terulang antara lain mengenai kerusakan alat dan surat suara, gangguan keamanan, serta masalah dalam proses penghitungan suara, baik akibat oleh kesalahan manusia maupun kesalahan sistem teknologi informasi.

Dia menjelaskan pilkada 2024 akan menjadi pilkada serentak pertama di Indonesia. Pilkada akan dilaksanakan di 508 kabupaten kota dan 37 provinsi, dengan 203,92 juta pemilih pada daftar pemilih sementara.

Menurutnya, fungsi pengawasan proses pemilu perlu menjadi perhatian melalui penempatan pengawas independen yang netral, serta meningkatkan transparansi proses penghitungan suara dengan menggunakan teknologi yang reliable. Secara bersamaan, KPU diminta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mencegah kecurangan-kecurangan yang ada, serta menegakkan hukum bagi pihak yang melakukan praktik praktik politik uang.

Baca Juga:
Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

"Tugas ini pasti butuh kerja keras, butuh kerja sama, butuh sinergitas yang baik antara KPU, Bawaslu, dan DKPP dengan berbagai elemen masyarakat," ujarnya.

Jokowi menambahkan KPU telah memiliki bekal pengalaman dan pengetahuan yang memadai untuk melaksanakan pemilu dan pilkada. Meski demikian, dia tetap meminta KPU waspada dengan meningkatkan kapasitas teknis persiapan pilkada, serta menciptakan terobosan agar pilkada makin berkualitas. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja