PILKADA 2024

Ridwan Kamil Pengin Bikin Family Office di Kepulauan Seribu

Muhamad Wildan | Senin, 11 November 2024 | 12:30 WIB
Ridwan Kamil Pengin Bikin Family Office di Kepulauan Seribu

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (kanan) berbincang dengan seorang nelayan Kepulauan Seribu di atas kapal di perairan Teluk Jakarta, Jakarta, Minggu (10/11/2024). Ridwan Kamil melakukan kampanye bersama istri Atalia Praratya di sejumlah pulau di Kepulauan Seribu yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Kelapa, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) berencana untuk membentuk family office di Kepulauan Seribu.

Menurut RK, pembentukan family office di Kepulauan Seribu bisa dilaksanakan dengan menetapkan kawasan dalam kepulauan tersebut menjadi special economic zone atau kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Saya lagi ngusulin family office kalau bisa di Kepulauan Seribu saja, special economic zone. Kan dari pada Rp2.000 triliun uangnya orang kaya Indonesia di luar negeri, mending uangnya ngumpul masih di tanah Nusantara," ujar RK, dikutip Senin (11/11/2024).

Baca Juga:
Indonesia Terapkan Pajak Minimum Global, Sasar Korporasi Multinasional

Tak hanya sebagai tempat pendirian family office, RK berpandangan Kepulauan Seribu juga berpotensi menjadi pusat pariwisata dan bisnis layaknya Kepulauan Maldives dan Dubai.

"Jadi nanti Kepulauan Seribu ada dua, yang satu ala-ala Maladewa, satu ala-ala Dubai. Syaratnya cuma satu, kita harus dorong special economic zone, perpajakan dan perizinannya khusus supaya pembangunan pariwisatanya bukan kelas Ancol lagi, ini yang saya sebut dengan kelas Disneyland," ujar RK.

Seperti diketahui, pemerintah telah mewacanakan pembentukan family office sejak Juni 2024. Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu menjabat sebagai menko kemaritiman dan investasi mengatakan family office diperlukan guna menarik minat orang untuk menempatkan dananya di Indonesia.

Baca Juga:
KEK Johor-Singapura Jadi Alarm untuk Pastikan Daya Saing Investasi RI

Meski demikian, rencana tersebut masih terganjal oleh masalah koordinasi. Menurut Luhut, ada 1 kementerian yang menghambat pembentukan family office di Indonesia.

"[Mengenai] family office saya lapor ke presiden terpilih beliau bilang setuju. Kami kerjakan, tetapi berhenti di 1 kementerian hanya karena, enggak ngerti kenapa. Tahu-tahu Malaysia mengumumkan, kita kehilangan momentum," kata Luhut pada 11 Oktober 2024.

Pada 20 September 2024, Malaysia telah menawarkan Forest City di Johor sebagai lokasi pembentukan family office. Insentif pajak yang disiapkan di lokasi tersebut antara lain PPh badan sebesar 0% untuk family office, tarif PPh badan sebesar 0% hingga 5% untuk perusahaan konsesi, serta tarif PPh khusus sebesar 15% bagi orang pribadi yang bekerja di sana. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 17 Januari 2025 | 09:08 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Indonesia Terapkan Pajak Minimum Global, Sasar Korporasi Multinasional

Kamis, 16 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Family Office segera Dibentuk, Insentif yang Kompetitif Disiapkan

Kamis, 16 Januari 2025 | 09:30 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

KEK Johor-Singapura Jadi Alarm untuk Pastikan Daya Saing Investasi RI

Kamis, 16 Januari 2025 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Keamanan Data Wajib Pajak pada Coretax Harus Jadi Perhatian Pemerintah

BERITA PILIHAN
Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Hadiri Acara WEF, Trump Tawarkan Tarif Pajak 15 Persen untuk Investor