KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Jelang Panen Raya, Pemerintah Setop Impor Jagung

Muhamad Wildan | Senin, 18 Maret 2024 | 09:00 WIB
Jelang Panen Raya, Pemerintah Setop Impor Jagung

Petani memanen jagung hibrida bioteknologi NK Pendekar Sakti di Desa Banyubang, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (27/2/2024). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memutuskan untuk menyetop importasi jagung guna menyerap hasil produksi dalam negeri menjelang musim panen raya dalam waktu dekat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bila impor tidak disetop, harga jagung di tingkat produsen dikhawatirkan turun.

"Ini tentunya menyikapi angka produksi jagung yang semakin naik seiring panen raya. Terlebih ada surplus antara produksi dan konsumsi, sehingga progres positif seperti ini harus dapat kita manfaatkan secara optimal untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung di hulu maupun hilir," ujar Arief, dikutip Senin (18/3/2024).

Baca Juga:
Dalam Sebulan, Bea Cukai Batam Amankan 434 HP-Tablet dari Penumpang

Untuk mempermudah koordinasi penyerapan jagung petani, Kementerian Pertanian akan menyiapkan data lokasi panen, petani jagung, dan kelompok petani jagung by name by address.

Para produsen ini akan dihubungkan dengan para konsumen yakni peternak, feedmill, dan non feedmill saat panen raya. Adapun panen raya jagung diperkirakan akan mencapai puncaknya pada April 2024.

"Concern kita adalah mengutamakan produksi dalam negeri, sehingga saat menjelang panen raya jagung seperti sekarang ini, pemerintah memutuskan untuk menghentikan importasi jagung pakan. Kita berharap kebutuhan pakan para peternak dapat dipenuhi dari hasil panen petani kita," ujar Arief.

Baca Juga:
Catat! Buku Hiburan, Roman Populer, Hingga Komik Tetap Kena Bea Masuk

Perlu diketahui, Bulog telah melakukan importasi jagung pakan sejak akhir 2023 guna memenuhi kebutuhan para peternak yang saat itu kesulitan mendapatkan bahan baku pakan.

Mengingat harga jagung pakan adalah salah satu unsur pembentuk harga daging ayam dan telur ayam, impor jagung dianggap perlu guna menstabilkan harga daging ayam dan telur ayam di tingkat hilir.

"Dengan kita setop importasi jagung jelang panen raya, importasi yang dilakukan pemerintah mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani. Ini momentum bagi kita untuk menyerap sebanyak-banyaknya produksi dalam negeri," kata Arief. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 19 Desember 2024 | 19:00 WIB BEA CUKAI BATAM

Dalam Sebulan, Bea Cukai Batam Amankan 434 HP-Tablet dari Penumpang

Kamis, 19 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Catat! Buku Hiburan, Roman Populer, Hingga Komik Tetap Kena Bea Masuk

Kamis, 19 Desember 2024 | 10:36 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Cegah Penyelundupan, DJBC Mulai Gunakan Alat Pemindai Peti Kemas

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra